SERANG, KOMPAS.com- Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengklaim penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan pemerintah pusat di wilayahnya telah berhasil menghalau terjadinya cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada awal 2023.
Diketahui, TMC telah dilakukan oleh BNPB, Brin, TNI AU sejak tanggal 4 Januari 2023 dengan melakukan penyemaian awan di langit Banten dan perairan Selat Sunda menggunakan pesawat CN-295 registrasi A-2901.
"Kalau kita lihat dari berbagai tempat tidak hanya di Banten itu ada pencapaian yang baik dari upaya-upaya (modifikasi cuaca) yang terus memberikan dampak yang baik," ujar Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang. Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Cegah Cuaca Ekstrem, 800 Kilogram Garam Ditabur di Langit Pesisir Lamongan-Tuban
Terkait wilayah mana saja yang sudah dilakukan modifikasi cuaca di wilayahnya, Al Muktabar tidak mengetahuinya.
Namun, kata dia, BRIN, BNPB, BMKG, TNI AU telah melakukan penyembuhan awan di langit Banten.
"Penentuannya (wilayah modifikasi) berdasarkan kondisi awan yang mengetahui secara teknis dari Brin, BMKG dan BNPB teknisnya diatur di manajemen sana," ucap Al.
Modifikasi cuaca dilakukan setelah Pemprov Banten bersurat atas perintah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengecek arus mudik Nataru di Pelabuhan Merak, Banten.
"Yang jelas kita telah bersurat, bermohon kepada otoritas yang memiliki keahlian dan mengambil langkah langkah ini," ujar Al Muktabar.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Semarang Mahal, Banyak Petani yang Gagal Panen
Mantan Sekda Banten itu berharap, cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada pekan ini tidak terjadi.
Sebab, kata dia, usaha pemerintah sudah maksimal agar masyarakat terhindar dari bencana hidrometeorologi.
"Ini adalah alam, tentu alam adalah hal yang kita bermohon kiranya kita terhindar dari mara bahaya dan bencana," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.