Dari diskusi yang intensif dengan masyarakat maka perlu ada mencari sumber ekonomi baru, dengan nilai yang lebih stabil dari waktu ke waktu. Pilihannya komoditi kakao. Sebelumnya ada juga warga yang sudah menanamnya namun belum dikelola secara baik.
Dengan bertani kakao, menurutnya hidup mantan penambang emas ilegal jauh lebih tenang. Tak lagi dihantui was-was terjaring razia dan terhindar dari konflik keluarga. Dengan bertani kakao, bisa panen 4 kali dalam setahun.
Komoditi kakao mempunyai sejumlah keunggulan, selain harganya stabil dan permintaan tinggi, juga kakao adalah jenis tanaman yang bisa ditumpangsarikan.
Baca juga: Dampak Penambangan Emas Ilegal, Kandungan Merkuri di Sungai Batanghari Jambi di Atas Ambang Batas
Sementara itu, Khairul Asrori selaku Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi sedang mendorong produktivitas padi dengan pengembangan teknologi mikroorganisme alami.
Hal ini agar petani mampu mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida. Sehingga biaya produksi dapat ditekan, namun pendapatan terus meningkat.
“Kita dorong kelompok tani sekarang, untuk menghasilkan beras organik tanpa pupuk dan pestisida. Jadi harga di pasaran bisa tinggi. Jadi selisih dengan biaya produksi dengan harga jual yang begitu besar, membuat petani bisa memiliki tabungan,” kata Khairul.
Tidak hanya meningkatkan produktivitas sawah, Pemerintah sedang membuat skema kemitraan petani.
Pemerintah akan menjadi jembatan antara petani dan perusahaan yang menjadi pemodal. Perusahaan didorong untuk mengeluarkan CSR atau membuat program terkait ketahanan pangan dan melibatkan petani.
“Sudah ada perusahaan-perusahaan baik swasta maupun plat merah, yang bergabung untuk mendukung petani. Dia berharap ini dapat diterapkan secara luas di Indonesia. Sehingga ketahanan pangan kita dapat terjaga,” kata Khairul antusias.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.