Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penambangan Emas Ilegal, Kandungan Merkuri di Sungai Batanghari Jambi di Atas Ambang Batas

Kompas.com - 13/12/2022, 11:01 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Menjadi penambang emas ilegal, kenyataannya lebih banyak buntung ketimbang untung. Ketika menambang mereka seperti berjudi, bertaruh nasib dengan angan-angan. Sementara daya rusaknya begitu nyata dan telah mengintai jutaan jiwa.

Lebih dari dua dekade penambangan emas berlangsung di wilayah Jambi. Dampaknya, merkuri yang terlepas saat aktivitas penambangan dilakukan masuk ke dalam sungai, tak terhitung jumlahnya.

Hal ini disampaikan Dosen Universitas Jambi, Ngatijo yang memiliki konsentrasi pada penelitian terkait merkuri. Dalam penelitiannya, Sungai Batanghari telah tercemar merkuri di atas ambang batas.

Merkuri di air sungai memang berfluktuasi pada kisaran kurang dari 0,0005-0,0645 mg/L sedangkan sedimen sungai yang terdeteksi merkuri memiliki kisaran 0,01-0,42 mh/kg.

Baca juga: Masifnya Tambang Emas Ilegal di Jambi, Sawah Rusak, Petani Terpaksa Jadi Buruh Penambang

“Pencemaran merkuri di sungai sudah di atas ambang batas. Sangat berbahaya bagi mahluk hidup,” kata Ngatijo.

Menurut Kepmen LH No.51 Tahun 2004 ambang batas kadar merkuri di air dan laut adalah 0,001 ppm. Sementara SNI batas maksimum cemaran merkuri pada ikan segar tentang persyaratan mutu dan keamanan pangan yaitu sebesar 0,5 mg/kg.

Dengan sifat merkuri yang tak bisa terurai, maka dia akan terakumulasi dalam jaringan mahluk hidup. Merkuri itu akan termakan ikan-ikan kecil, kemudian ikan kecil dimangsa ikan besar.

Tak lama berselang, ikan-ikan besar itu dikonsumsi manusia. Dengan demikian, manusia menjadi tempat terakhir dari akumulasi merkuri yang mencemari Sungai Batanghari.

Ketika Sungai Batanghari sudah tercemar merkuri, jutaan orang di Jambi yang bergantung kepada sungai terancam kesehatannya.

Secara langsung sungai ini menjadi urat nadi kehidupan karena dimanfaatkan perusahaan daerah air minum (PDAM), untuk mengalirkan air ke rumah-rumah. Nelayan juga masih menangkap ikan di sungai terpanjang di Sumatera, untuk mencukupi kebutuhan pangan di Jambi. Saluran irigasi persawahan juga memanfaatkan sungai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com