Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Ekologis gara-gara Tambang Emas Ilegal di Jambi, Ancaman Gagal Panen Setiap Tahun

Kompas.com - 12/12/2022, 14:38 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, Ardito, petani dari Desa Gerabak Kecamatan Batangasai, Jambi, bergegas memanen padi pagi itu. Jika terlambat, yang dikhawatirkan sawahnya kebanjiran.

Ardito berkata, saluran irigasi yang mengelilingi sawah miliknya sudah rusak karena aktivitas penambang emas ilegal. Hal ini membuat sawah di kampungnya kerap terendam banjir setiap kali musim hujan tiba.

“Banjir sekarang berbeda dengan dulu. Air cepat sekali naik ke area sawah dan merendam rumah-rumah. Saya pernah gagal panen karena banjir,” kata Ardito dengan nada kesal.

Kala banjir datang, semua rumah di bantaran Sungai Batangasai tenggelam. Ratusan hektar sawah terendam dan gagal panen. Ia menduga banjir besar yang mereka hadapi setiap tahun, lantaran sungai sudah dangkal akibat penambangan emas ilegal.

Baca juga: Cerita Datuk Syafar, Penjaga Hutan Adat Talun Sakti Jambi dari Gempuran Penambang Emas Ilegal

Manager Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Rudi Syaf mengatakan penambangan emas yang mengeruk alur sungai, sempadan sungai, dan menghilangkan tutupan hutan di atasnya jelas sangat berbahaya secara ekologi.

Tindakan ini menimbulkan bencana banjir dan longsor. Daerah-daerah yang dulunya tidak mengalami banjir parah, sekarang sangat mudah mengalami banjir. Sedimentasi karena penambangan emas membuat sungai dangkal.

“Tidak hanya banjir biasa. Aktivitas penambangan emas, membuat Kecamatan Batangasai dan Limun berpotensi mengalami banjir bandang. Ini yang paling menakutkan karena bisa mendatangkan korban jiwa,” kata Rudi kepada Kompas.com di kantornya, 16 November 2022.

Ia mengatakan berdasarkan catatan akhir tahun 2021 KKI Warsi, bencana ekologis beberapa kali terjadi di Jambi. Tercatat 20 kali banjir di Kota Jambi, Batanghari, Muarojambi, Sarolangun dan Kerinci.

Bencana hidrologi yang terjadi di Provinsi Jambi mengakibatkan dua orang meninggal dunia, 6.265 rumah terendam, 635 hektar lahan terendam.

Baca juga: Maraknya Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim, Kebun Pun Ditambang Tanpa Sepengetahuan Pemilik

Sementara itu, Khairul Asrori Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi menuturkan, banjir juga mengancam ekonomi masyarakat. Lantaran banjir merendam ratusan hektar sawah, yang membuat gagal panen.

Tahun lalu, kata dia, sawah seluas 3.529 hektar di Provinsi Jambi, mengalami gagal panen karena dilanda banjir.

Di antara ribuan hektar itu, 137,5 hektar lahan sawah berada di Kota Jambi. Lalu, 486 hektar di Kabupaten Batanghari, 214 hektar di Kabupaten Bungo, 60 hektar di Kabupaten Tebo, 46 hektar di Kota Sungai Penuh, dan sisanya Kabupaten Sarolangun, Merangin dan Muaro Jambi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com