"Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke-70 ini, diwujudkan dalam bentuk Bhayangkari peduli," ujar Nindya saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.
Ia menuturkan, bantuan ini sebagai bentuk kasih sayang Bhayangkari kepada pemulung yang setiap hari bergelut dengan sampah untuk menyambung hidup.
Istri Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal ini menuturkan, bantuan pembangunan MCK dan bantuan sembako tidaklah seberapa. Namun, dibutuhkan dan bermanfaat bagi pemulung.
"Apa yang kami berikan tidak seberapa, tapi ini adalah tanda sayang," kata Nindya.
Dia menganggap para pemulung itu seperti pahlawan. Karena, kalau tidak ada pemulung siapa yang akan mengurus sampah.
"Sampah itu setiap hari ada. Sampah itu dianggap sesuatu yang kotor. Tidak mungkin kita sendiri yang mengurus. Tanpa mereka (pemulung) ini, sampah tidak akan terkelola dengan baik. Jadi kami menganggap beliau-beliau ini adalah pahlawan. Orang lain belum tentu mau berada di tempat seperti ini," tutur Nindya.
Sementara itu, Camat Rumbai Barat, Indah Vidya Astuti mengatakan, ada ratusan pemulung yang setiap hari mengais sampah di TPA Muara Fajar.
"Sampah-sampah yang dikumpulkan ada yang didaur ulang, lalu dijual lagi untuk mendapatkan uang," sebut Indah saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.
Dalam sehari, sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar mencapai 4 sampai 6 ton. Sampah yang baru datang itu langsung dipilah para pemulung.
"Jadi, banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sini. Sangat luar biasa perjuangan mereka untuk mendapatkan uang. Kita saja mungkin geli melihat sampah, tapi mereka justru setiap hari bergelimang sampah," ujar Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.