"Anak saya satu orang sedang sakit kejang-kejang, sekarang dijaga sama anak saya yang lain. Sudah tiga tahun dia sakit, tak ada uang untuk mengobatinya. Buat makan saja kadang susah. Sementara uang yang didapat, kadang hanya cukup beli beras sekilo. Belum lagi bayar kontrakan rumah Rp 300.000 per bulan," tutur Sinaami.
Tidak hanya Sinaami, pekerjaan yang sama dilakoni Adimas (40). Wanita ini mengaku sudah 20 tahun bekerja sebagai pemulung di TPA Muara Fajar.
Adimas bercerita, setiap hari jam delapan pagi, ia sudah berangkat dari rumah untuk mengais sampah.
Ia mengumpulkan sampah yang bisa dijual kembali. Hasilnya untuk menyambung hidupnya bersama suami dan lima anaknya.
"Anak saya lima orang, empat masih sekolah. Satu orang sudah berkeluarga. Suami saya kerja tukang angkat sampah yang datang ke sini," sebut Adimas saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.
Adimas mengaku tak ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakannya selain memulung. Karena itu, pekerjaan ini ia lakoni setiap hari, tak peduli panas maupun hujan.
Dalam sehari, Adimas mengaku mendapat uang paling banyak Rp 50.000 dari sampah yang sudah dipilah.
"Kadang dapat Rp 20.000, bahkan paling sedikit Rp 15.000," ujar Adimas.
Baca juga: Kronologi Polisi Tangkap Ibu 21 Tahun di Lampung yang Diduga Buang Bayinya di Tempat Sampah
Adimas menyebut, di TPA Muara Fajar ini ada sekitar 500 orang yang menggantungkan hidupnya dari mencari sampah.
Karena itu ia berpesan kepada masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Buanglah sampah pada tempatnya biar dibawa ke sini (TPA). Karena di sini sampah berguna bagi kami. Rata-rata warga di sini dari TPA inilah menggantung hidupnya," ucap Adimas.
Pengurus Daerah Bhayangkari Riau mendirikan tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) buat para pemulung di TPA Muara Fajar.
Sebab, selama ini belum ada MCK di lokasi tersebut.
Selain mendirikan MCK, istri-istri anggota kepolisian itu juga menyalurkan 100 paket sembako kepada pemulung.
Ketua Bhayangkari Riau, Nindya M Iqbal mengatakan, bantuan itu disalurkan dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke-70.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.