Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tertibkan Penambangan Ilegal di Sungai Takai Senggi Keerom Papua

Kompas.com - 13/09/2022, 07:17 WIB
Roberthus Yewen,
Krisiandi

Tim Redaksi

KEEROM, KOMPAS.com - Polres Keerom menertibkan dan menghentikan kegiatan penambangan ilegal di daerah Sungai Takai, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Senin (12/9/2022). 

Langkah itu dilakukan setelah polisi menerima informasi masyarakat terkait adanya penambangan ilegal di kawasan tersebut. 

Tim dari Polres Keerom yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Keerom Iptu Jetny L. Sohilait menghentikan seluruh operasional kegiatan penambangan di lokasi tersebut.  

Baca juga: Ancam Kekasih dengan Sebar Video dan Foto Asusila, Pemuda di Keerom Ditangkap Polisi

Jetny mengatakan, kegiatan penambangan ini sudah beberapa kali dibubarkan. Namun, lokasi yang terpencil membuat polisi sulit untuk melakukan pemantauan berkala.

“Dengan adanya penertiban dan penutupan lokasi penambangan ini diharapakan agar ke depannya tidak ada lagi kegiatan penambangan, karena apabila ke depan masih ada maka akan langsung diproses hukum,” ungkap Jetny saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Jetny menjelaskan, polisi tak langsung memproses hukum para penambang. Pihaknya, kata dia, kali ini hanya bersifat mengimbau. 

"Tetapi ke depan jika masih melakukan kegiatan penambangan, akan diproses secara hukum. Dan untuk kali ini akan kami tindak tegas para penambang yang tidak mengindahkan upaya penertiban dan imbauan yang sudah kami lakukan,” jelasnya.

“Untuk situasi di lokasi khusus Sungai Takai saat ini para penambang sudah meninggalkan lokasi penambng dan sudah menghentikan operasionalnya,” tambahnya.

Baca juga: Polres Keerom Musnahkan 8 Kilogram Ganja yang Disita dari 6 Tersangka Narkoba

Jetny mengakui bahwa penghentian aktivitas penambangan tersebut ditentang ulayat. Sebab penambangan tersebut sudah menjadi penghasilan mereka. 

“Tetapi karena sudah menggunakan alat berat seperti eksavator, maka kami langsung turun dan mengentikan aktifitasnnya di lokasi penambangan tersebut,” ujarnya.

“Kami akan pantau terus, apabila ke depan masih ada aktivitas penambangan ilegal yang dilakukan di lokasi pertambangan, maka kami tidak akan segan-segan untuk proses hukum,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com