Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Rayakan HUT Ke-77 RI, Mantan Panglima OPM Wilayah Keerom Suarakan Perdamaian

Kompas.com - 17/08/2022, 07:15 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Beberapa tahun terakhir, nama Lambert Pekikir jarang terdengar, baik di media maupun di tengah masyarakat.

Padahal, sekitar tahun 2008 hingga 2013, namanya kerap muncul di media sebagai Koordinator Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan sekaligus memimpin markas Victoria, Papua Nugini.

Wilayah operasionalnya saat itu adalah di Kabupaten Keerom dan Papua Nugini yang memang berbatasan langsung.

Baca juga: Mantan Panglima OPM Wilayah Keerom Ikut Rayakan HUT Ke-77 RI

Lama tidak terdengar, kini Lambert Pekikir kembali muncul. Namun, saat ini ia tidak lagi menuntut kemerdekaan Papua, ia justru ikut menyuarakan perdamaian di tanah kelahirannya.

"Sepanjang perjuangan saya melawan NKRI secara pribadi pandangan saya melihat bahwa selama dalam proses perjuangan ini telah banyak menelan banyak korban, baik di pihak sipil, di pihak aparat TNI-Polri dan di pihak OPM sendiri. Dan, ini menurut saya bukanlah sebuah perjuangan yang murni kalau kita mengorbankan banyak khalayak di kedua belah pihak," kata Lambert Pekikir di Keerom, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Diancam Kelompok TPNPB-OPM, Pj Gubernur Papua Barat: Mari Bicara Baik-baik

Panglima OPM wilayah Keerom itu turut hadir dalam perayaan HUT ke-77 RI yang diselenggarakan Korem 172/PWY di Kampung Workwana, Distrik Arso Kota, Kabupaten Keerom, Papua, pada 16 dan 17 Agustus 2022.

Ingin perdamaian

Lambert mengatakan, perjuangannya dengan mengangkat senjata selama 20 tahun tidak pernah membuahkan hasil dan hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Sampai akhirnya, ia mulai memikirkan untuk berdialog dengan pemerintah Indonesia guna menyelesaikan masalah di Papua.

Pandangannya itu ternyata banyak bertentangan dengan rekan seperjuangannya yang masih memiliki tujuan untuk berperang melawan TNI dan Polri.

"Dalam pandangan perjuangan saya, bahwa tanpa dialog tidak akan pernah ada sebuah solusi untuk penyelesaian konflik Papua secara menyeluruh, sehingga secara pribadi saya bertentangan dengan seluruh teman-teman pejuang saya," kata Lambert.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com