Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Gubernur Riau Ajak Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

Kompas.com - 12/09/2022, 05:59 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat mulai berangsur beralih menggunakan kendaraan listrik.

Sebab, penggunaan kendaraan listrik jauh lebih hemat dibanding bahan bakar minyak (BBM). Apalagi, barga BBM bersubsidi saat ini melonjak. 

"Kami mengajak masyarakat yang berkemampuan mari kita berangsur-ansur mengubah perilaku kita beralih menggunakan kendaraan listrik. Apalagi sekarang harga BBM naik," ucap Syamsuar di Kota Pekanbaru, Minggu (11/9/2022).

Baca juga: Kronologi Penemuan Wanita Tewas dengan Leher Terikat di DPRD Riau

Selain lebih hemat biaya, penggunaan kendaraan listrik mendukung program Riau Hijau, yakni menjaga lingkungan dari emisi karbon.

Syamsuar mengatakan, sebelumnya dirinya sudah pernah mempromosikan sepeda motor listrik dengan merek gesit di Riau.

Hari ini, sudah banyak tersedia bermacam model dan merek, baik sepeda motor maupun mobil yang menggunakan baterai itu.

"Sekarang sudah banyak modelnya yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Artinya ada harganya yang murah dan ada yang lebih naik sedikit. Tapi, rata-rata masih terjangkaulah oleh masyarakat sepeda motor listrik ini," kata Syamsuar.

Menurut Syamsuar, kendaraan listrik ini tidak menyulitkan masyarakat. Sebab, kendaraan tersebut menggunakan baterai yang bisa di charge kapan saja.

"Tadi sudah dijelaskan Pak GM (General Manager PLN Riau-Kepri) kalau untuk pengecasan baterainya mudah sekali. Jadi, tidak menyulitkan masyarakat," kata Syamsuar.

General Manager (GM) PLN Riau-Kepri, Agung Murdifi mengatakan, konversi kendaraan BBM ke listrik merupakan salah satu solusi dari penurunan biaya subsidi dan dekarbonisasi.

"Mobil BBM dengan jarak tempuh 10 kilometer yang menghabiskan 1 liter BBM dapat menghasilkan 2,4 kilogram CO2.  Sedangkan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan 1,5 kWh yang menghasilkan 1,3 kilogram CO2," kata Agung. 

Baca juga: Sakit Hati Diputus Cintanya Jelang Nikah, Pemuda di Riau Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Pacar

Selain itu, penggunaan kendaraan listrik merupakan peralihan energi impor menjadi energi domestik.

"Saat ini kebutuhan BBM di Indonesia membutuhkan 1,4 juta barel per hari. Sementara produksi dalam negeri hanya sekitar 600.000 per barel, sehingga dibutuhkan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan tersebut," sebut Agung.

Ia menyatakan, pihaknya akan meningkatkan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Riau.

Seperti misalnya penyediaan tempat pengecasan baterai atau disebut Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Di Pekanbaru sudah ada 2 SPKLU. Dalam waktu dekat akan ditambah lagi di Kota Dumai," kata Agung.

Baca juga: Wagub Jabar Yakin Kenaikan Harga BBM demi Kemasalahatan Bangsa dan Negara

PLN juga menawarkan layanan home charging, yang diperuntukkan bagi pemilik kendaraan listrik.

"Layanan ini menjadi solusi pemilik kendaraan listrik yang ingin mengisi baterai kendaraannya di rumah dengan harga yang lebih ekonomis. Ada diskon 30 persen pada saat pengisian pukul 22.00-05.00 WIB. Selain itu, biaya tambah daya yang sangat terjangkau dengan harga Rp 150.000 ke daya 11.000 kVA, dan Rp 450.000 hingga daya 16.500 kVA," kata Agung.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, usai deklarasi Gubernur Riau bersama jajaran PLN Riau-Kepri serta pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau melakukan konvoi sepeda motor dan mobil listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com