Dalam hal ini, Aldi tidak pernah mematok tarif untuk satu kali penampilannya.
Dirinya mengaku, sangat senang jika bisa membantu menyebarkan dakwah dan menghibur masyarakat.
"Bahkan kadang ada yang minta tolong untuk mengisi, tapi belum ada anggaran, ya tidak apa-apa. Bisa disiati dengan musik dari flashdisk. Tidak pakai tabuhan asli," terang Aldi.
Untuk melengkapi kebutuhan dakwahnya, Aldi juga berhasil membentuk grup musik yang dinamai Gendhing Kiai Jati. Grup musik itu terdiri dari 2 vokal, organ tunggal, kendhang, suling, biola, hingga tim hore (backing vokal).
Baca juga: Cerita Sigit, Dalang Asal Kendal yang Main di Swiss dan Jerman, Pernah Lupa Bawa Wayang Rahwana
Bagi Aldi, nama Gendhing Kiai Jati memiliki filosofi yang berarti. Dalam Bahasa Jawa, gendhing berarti musik Jawa. Kiai, terinspirasi beberapa grup musik gamelan di Jawa.
Sedangkan Jati, berasal dari filosofi pohon jati yang kuat sampai bertahun-tahun. Selain itu, kata Jati berasal dari nama tempat kelahirannya, Desa Jatipurwo.
"Ini mengingatkan saya, jika saya berasal desa terpencil. Walaupun saya orang desa, bukan berarti tidak bisa apa-apa. Kita bisa asal kita mau," ungkap Aldi.
Aldi berharap, kedepannya bisa menyebarkan dakwahnya menggunakan wayang kulit hingga ke luar pulau Jawa.
Terlepas dari itu, Aldi juga mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Ayah Aldi, A. Aedi Muntoro mengaku, selalu menanamkan nilai tanggung jawab kepada Aldi.
"Karena dari tanggung jawab akan timbul nilai-nilai luhur yang lain. Maka dari itu tanggung jawab harus dipupuk sejak dini," ucap Aldi.
Baca juga: Cinunuk, Desa Lahirnya Wayang Golek yang Terlupakan
Lebih jelas Aedi menuturkan, dengan adanya da'i sekaligus dalang di masa sekarang, akan dapat memberi dampak besar bagi masyarakat.
Tidak sebatas hiburan, namun bisa membantu mencapai kemaslahatan bersama.
"Kita harus bisa mewarnai lingkungan kita. Nilai-nilai budaya setempat itu kita olah sebagai hal yang bisa dipraktikkan sehari-hari. Bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.