Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Videonya Berada di Diskotek Viral, Sekdes di Purworejo Dituntut Dicopot

Kompas.com - 08/09/2022, 13:58 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sekretaris Desa (sekdes) Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Purworejo, Andika Sari dituntut dicopot setelah beredar video yang diduga memerlihatkan dirinya berada di sebuah diskotek di Yogyakarta.

Dalam video tersebut, sosok yang diduga adalah Andika tengah menenggak minuman dalam botol yang disinyalir sebagai minuman keras.

Camat Loano, Andang Nugerahantara kemudian mengadakan pertemuan yang menghadirkan Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Kepala BPD, tokoh agama, tokoh desa, serta perwakilan warga Desa Banyuasin Kembaran di aula kantor Kecamatan Loano.

Baca juga: Beredar Video Sekdes di Purworejo Diduga Minum Miras di Kafe, Ini Klarifikasinya

Dalam pertemuan itu, warga serta tokoh yang hadir kompak menuntut agar Sekdes diberhentikan dari jabatannya.

Seperti yang diungkapkan Tris (45), warga setempat saat ditemui usai pertemuan pada Selasa (6/9/2022) sore. Ia dengan tegas meminta agar Sekdes Banyuasin Kembaran diberhentikan.

"Dari warga permintaannya kepada Camat dan Kepala Desa mengharapkan secepatnya yang bersangkutan (Sekdes) agar diberhentikan, jadi bukan meminta untuk mengundurkan diri, nanti bertele-tele," kata Tris.

Menurutnya, perbuatan Sekdes yang ada di video viral tersebut sudah mempermalukan nama desa dan membuat gaduh serta meresahkan masyarakat.

"Dia sudah mempermalukan desa dengan perbuatannya yang kayak tidak mencerminkan perangkat," sebutnya.

Selain video itu, menurut pengakuan Tris, Sekdes Andika tersebut juga jarang terlihat di kantor desa. Bahkan Ia mengaku pernah saat mengurus surat-surat harus pergi ke rumah Sekdes.

Baca juga: Kasus Penipuan Bibit Porang, Sekdes di Aceh Timur Ditangkap

"Sering ada kepentingan soal administrasi desa, surat menyurat misalnya, setiap kami butuh di kantor desa kita ketemunya dengan lurah, kadus, perangkat-perangkat lain, cuma untuk yang bersangkutan tidak pernah ketemu di kantor desa, saya pribadi pernah minta tanda tangan di rumahnya, tidak sewajarnya kita sebagai warga setiap ada keperluan harus ke rumah, lebih etisnya ya di kantor," terangnya.

Pihaknya meminta kepada pihak-pihak yang bersangkutan agar segera mengabulkan permintaan warga. Jika nantinya proses berjalan lambat, dirinya bersama warga tidak akan tinggal diam.

"Cuma nanti waktunya terlalu lama, prosesnya bertele-tele dan panjang kita masih memantau terus," ucapnya.

Camat Loano, Andang Nugerahantara mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa agar memberikan teguran dan peringatan kepada Sekdes. Sedangkan pertemuan ini adalah tindak lanjut karena adanya permintaan warga agar Sekdes diberhentikan.

"Tapi tentunya harus ada pasal-pasal yang mengkait. Disini ada pasal-pasal mengkait salah satunya meresahkan masyarakat, ini nanti proses harua kita laksanakan sesuai ketentuan yang berlaku," terangnya.

Nantinya, kata Andang, jika memang Sekdes terbukti melakukan perbuatan yang meresahkan maka Inspektorat akan turun melakukan pemeriksaan. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam pemberhentian Sekdes.

Baca juga: Nasib Pemerintahan Desa Barat Usai Kades dan Sekdes Jadi Tersangka Pungli, Ini Kata Sekda Lumajang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com