Untuk pembiayaan dan pengadaan bahan makanan dilakukan secara swadaya dari seluruh anggota Polsek Alor Barat Daya.
"Kami menyisihkan sebagian dari gaji anggota untuk pengadaan bahan makanan tambahan," ungkapnya.
Dalam pengelolaan makanan bagi anak asuh juga dilakukan secara gotong-royong oleh seluruh anggota Polsek Alor Barat Daya.
Pengolahannya dilakukan secara bergantian ketika anggota Polsek tersebut lagi tidak berdinas atau lepas piket.
Jenis makanan tambahan bagi anak stunting binaan Polsek Alor Barat Daya juga bervariasi, berupa bubur kacang hijau, bubur sayur-sayuran, telur ditambah dengan ikan goreng.
Selain peduli pada masalah stunting, Iptu Jeane juga mendirikan pojok baca masyarakat di Markas Polsek Alor Barat Daya.
"Kami terinspirasi membangun pojok baca masyarakat di Mako Polsek Alor Barat Daya untuk mencerdaskan masyarakat terpencil di kawasan perbatasan RI–Timor Leste melalui peningkatan literasi masyarakat, peningkatan minat baca anak-anak dan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya menyadari bahwa hanya dengan membaca buku masyarakat bisa mengetahui tentang banyak hal, baik itu ilmu pengetahuan maupun keterampilan praktis.
"Karena buku adalah jendela dunia," tandas Polwan pemegang tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan ini.
Lokasi pojok baca dengan memanfaatkan bekas rumah dinas Kapolsek Alor Barat Daya. Pihaknya merenovasi secara swadaya melibatkan semua anggota Polsek Alor Barat Daya agar bisa digunakan sebagai ruang baca.
Kebutuhan buku bacaan juga diadakan secara swadaya. Iptu Jeane dan anggota mencari bantuan seadanya dari berbagai pihak yang bersedia memberikan bantuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.