Anton melanjutkan, sejumlah anak-anak SD ikut merontokkan kelor, pada pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
Setelah itu, anak-anak langsung menimbang hasil dan mendapat bayaran sesuai berat yang didapat.
Salah satu anggota kelompok, Matilda Talan, merasa terbantu secara ekonomi dari aktivitas itu.
Matilda sudah bergabung sejak awal kelompok Kelor kasih dibentuk.
Baca juga: Simpan Sabu Dalam Bra, Wanita Asal Kupang Ditangkap
Setiap hari ia bisa merontokkan daun kelor mulai enam hingga belasan kilogram. Itu pun dilakukan hanya pada pagi hari saja.
"Sangat membantu ekonomi rumah tangga. Kami sangat senang bisa bergabung dan semoga ini berlanjut terus," ujarnya.
Ia berharap, kelompok Kelor Kasih bisa mendapatkan mesin sehingga bisa membantu warga sekitar dan anak anak muda untuk terlibat, sehingga bisa mendapatkan uang dari pengolahan kelor.
Baca juga: Cegah Stunting, Satu Ibu Satu Pohon Bagikan Pohon Kelor
Aktivitas kelompok Kelor Kasih akhirnya sampai ke telinga Julie Sutrisno Laiskodat.
Ketua Dekranasda NTT yang juga istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini berkunjung ke lokasi Kelompok Kelor Kasih.
Antonius merasa bangga dengan kunjungan Julie Sutrisno Laiskodat ke kelompok Kelor Kasih.
Kunjungan itu sebut Antonius, memberi semangat bagi dia dan masyarakat setempat.
Anton merasa lebih bahagia lagi karena usahanya untuk memberdayakan warga guna mengelola kelor didengar oleh Julie.
Selain itu, Anton juga merasa bangga dan bersyukur karena niatnya untuk memberdayakan warga selain menghasilkan uang, juga mempererat rasa kekeluargaan antarwarga.
Antonius berharap, program-program pengelolaan kelor ini bisa berlanjut, sehingga para ibu dan anak-anak bisa mendapatkan manfaatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.