Raja Haji Fisabilillah dibina oleh pamannya itu dan diangkat sebagai Sultan Kelana, yang merupakan jabatan resmi di pemerintahan.
Dalam jabatan tersebut Raja Haji Fisabilillah memiliki tugas menjaga keamanan dan keutuhan segenap wilayah kekuasaan kerajaan Riau. Kemudian Ia juga bertugas mengunjungi negeri-negeri tetangga.
Ketika berkunjung ke Selangor pada tahun 1757, Raja Haji Fisabilillah terlibat perang dengan Belanda, yaitu Perang Linggi.
Dalam Perang Linggi, Raja Haji Fisabilillah mengalami luka. Namun Ia berhasil mengamankan Selangor dari rongrongan Belanda dan sekutu-sekutunya.
Pada tahun 1777, Raja Haji Fisabilillah diangkat sebagai Yang Dipertuan Muda Riau IV menggantikan Daeng Kamboja yang meninggal dunia.
"Beliau ini raja Kerajaan Riau-Lingga. Banyak dekade pemerintahan kerajaan Riau. Ada sebelumnya Kerajaan Johor, Pahang, Riau, Lingga. Terakhir Riau-Lingga," kata Kasubag TU Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Kepulauan Riau, Zulkifli Harto.
Sebagai pemimpin kerjaan, Raja Haji Fisabilillah bertanggung jawab penuh atas kelancaran pemerintahan, keamanan dan kemakmuran rakyat wilayah kerajaan Riau.
Raja Haji Fisabilillah memiliki watak pemberani, cerdas dan peka.