Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Nusakambangan sebagai Tempat Bui, Berawal dari Napi Bangun Benteng Tahun 1861

Kompas.com - 30/07/2022, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi gempa bermagnitudo 8,7 di sekitar Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Gempa bumi tersebut dapat memicu terjadinya tsunami setinggi 10 meter.

Kepala BMKG Geofisika Banjarnegara Setyoadjie Prayodhie mengatakan ada kemungkinan Pulau Nusakambangan menjadi benteng penahan tsunami di Cilacap.

Namun dia mengatakan kemungkinan itu sangat tergantung pada posisi sumber gempa.

"Tergantung sumber kegempaannya di mana. Misalnya sumber gempa ada di Barat atau di Barat daya Cilacap, mungkin saja jika Pulau Nusakambangan bisa bermanfaat, bisa sebagai pelindung alamiah," jelas Setyoadjie, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Waspada Gempa M 8,7 di Cilacap, Pulau Nusakambangan Bisa Jadi Penahan Tsunami asal...

Napi bangun banteng tahun 1861

Nusakambangan adalah pualu di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya Lembaga Pemsyarakatan Lapas berekamanan tinggi di Indonesi.

Secara administratif, Nusakambangan terletak di Kecamatan Cilacap Selatan yang dikelilingi oleh perairan lepas Samudra Hindia.

Pulau Kecil yang ada di sebelah selaran Cilapac memanjang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 36 kilometer dengan lebar antara 4-6 kilometer dengan luas keseluruhan 21.000 hektare.

Dikutip dari skripsi Muchamad Sulton yang berjudul Perkembangan Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap tahun 1908-1983 dijelaskan ada 12 rumah penjara yang terpisah antara satu rumah dengan rumah lain.

Baca juga: Gubernur NTT Akan Kirim Pelaku Kejahatan Seksual ke Lapas Nusakambangan

Disebutkan pulau tersebut dipergunakan untuk penjara sejak tahun 1905. Kala itu yang ditawan di Pulau Nusambangan mereka yang berpangkat kolonel hingga prajurit penembak klas III.

Dituliskan penggunaan Pulau Nusakambangan berawal saat ada penggunaan tenaga napi yang disebut perantaian untuk pembuatan benteng pertahanan di pulau tersebut tahun 1861.

Kala itu mereka membangun benteng pertahanan Karangbolong yang terletak di sebelah tenggara Nusakambangan.

Peristiwa itu menjadi titik awal masuknya orang-orang hukuman ke Nusakambangan.

Bui yang pertama dibangun adalah Bui Permisan yang dibangun tahun 1908 yang terletak di bagian selatan.

Lokasi itu dipilih jika ada pelarian yang hilang akan ditelan gelombang laut selatan atau dimakan binatang buas di hutan sekelilingya.

Baca juga: Napi High Risk, 9 Bandar Narkoba Penghuni Lapas Madiun Dipindah ke Nusakambangan

 

Pulau Nusakambangan.Tangkapan Layar Google Map Pulau Nusakambangan.
Beberapa tahun kemudian, dibangun Bui Karanganyar dan Nirbaya tahun 1012. Dilanjutkan dengan pembangunan Bui Batu tahun 1925, Bui Karangtengah dan Gliger tahun 1928 dan Bui Besi tahun 1929.

Pada tahun 1035 dilanjutkan pembangunan Bui Limus Bunti dan Cilacap. Terakhid dibangun Bui Kembang Kuining pada tahun 1950 dengan daya tampung mencapai 1.000 orang.

Sejak zaman penjajahan, para napi yang ditampung di Pulai Nusakambangan akan dipekerjakan di perkebunan karet.

Disebutkan jika Nusakambangan telah berpenduduk sebelum pulai ini dijadikan pulau penampungan narapidana.

Baca juga: 11 Napi Kasus Narkoba dari Lapas Semarang Dipindahkan ke Pulau Nusakambangan

Mereka kemudian tersebar di beberapa wilayah di Nusakambangan seperti Jumbleng (sekarang Batu), Kembang Kunung, Lempung Pucung, Kali Wangi, Tumpeng, Brambang, Gliger, Limus, Buntu, Kauman, Gereges dan Karang Salam.

Ada tiga macam masyarakat yang tinggal di Nusakambangan. Mereka adalah masyarakat pegawai (dan keluarga), masyarakat narapidana dan masyarakt yang terdiri dari guru SD dan petugas mercusuar.

Pada tahun 1861, Pemerintah Belanda memindahkan sebagian besar penduduk asli ke tempat lain yakni Kampung Laut, Jojok dan Cilacap untuk memanfaatkan pulau sebagai basis pertahanan.

Penduduk asli lainnya kemudian diminta untuk membantu perbaikan benteng dan pembuatan sarana militer lainnya.

Baca juga: Ketika Napi Kasus Terorisme di Nusakambangan Jalani Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya...

Suasana di Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Suasana di Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Saat ditetapkan sebagai pulau penampungan narapidana tahun 1908, seluruh penduduk sipil dan militer dipindahkan.

Penghuni pulau adalah para narapidana, pegawai penjara dan keluarga, serta pegawai perkebunan. Jumlahnya pun tidak pasti.

Sebelum ditetapkan sebagau pulau bui, Nusakambangan ditetapkan sebagai monumen alam berdasarkan Staatsblad Van Nederlandsc-hindie tahun 1923.

Namun status tersebut tak bertahan lama. Pemerintah Hindia Belanda kembali mengeluarkan peraturan baru. Sesuai dengan keputusan dari Gubernur Jenderal Hindia-Belanda tanggal 24 Juli 1922 No. 25 yang dimuat dalam berita Negara Hindia-Belanda tahun 1928 No 281 tenyang wujud penjara Banyumas.

Baca juga: Oknum Polisi Diduga Hamili Istri Tahanan, Sempat Ancam Pindahkan Suami ke Nusa Kambangan

Petunjuk yang berlaku untuk sleuruh Pulau Nusakambangan sebagai tempat menghukum bagi yang terkena hukuman.

Sejak itu, Pulau Nusakambangan terkesan angker ditambah banyak kasus pidana mati yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan.

Pulau tersebut kemudian menjadi pulau yang terisolasi, tertutup dan sangat ketat penjagaannya.

Keputusanya ini diperkuat dengan dikeluarkannya Staatsblad Van Nederlandsc-hindie tahun 1937 No. 369 yang menyebut Nusakambangan merupakan daerah tertutup untuk penyelidikan pertambangan dan kepentingan umum.

Jumkah penduduk Nusakambangan kala itu tak pasti. Namun tercatat pada tahun 1970, jumlah penduduk mencapai 7.500 orang. Sementara tahun 1980, jumlah penduduk berkurang tinggal seperempatnya.

Baca juga: 6 Fakta Pulau Nusakambangan, Pulau Narapidana yang Membentengi Cilacap dari Tsunami

Hal ini dikarenakan adanya pembebasan seluruh tahanan politik kasus G30S PKI yang berjumlah 4.000 orang.

Selain itu pada tahun 1985, lima dari 9 Lembaga Permsyarakatan yang ada ditutup yakni LP Nirbaya, LP Karang Tengaj, LP Karanganyar, LP Gliger dan LP Limus Buntu.

Penutupan itu membuat banyak keluarga pegawai keluar dari Nusakambangan dan pindah ke Cilacap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com