KOMPAS.com - Pulau Nusakambangan belokasi di selatan Pulau Jawa dan masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Tambakreja, Kabupaten Cilacap.
Adapun selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Nusakambangan bernama Segara Anakan.
Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, luas pulau ini mencapai 210 kilometer persegi atau sekitar 21.000 hektare.
Pulau Nusakambangan sering dianggap sebagai pulau misterius dan memiliki beberapa fakta menarik yang bisa Anda simak.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Pantai Teluk Penyu, Pantai Berpanorama Pulau Nusakambangan dan Kapal Tanker
Melansir laman Kemenkumham, pulau ini menjadi lokasi dibangunnya beberapa lembaga pemasyarakatan seperti Lapas Kelas II A Besi, Lapas II A Narkotika, Lapas II A Kembang Kuning, Lapas II A Permisan, Lapas IIA Pasir Putih, Lapas Kelas IIA Karanganyar, serta Lapas kelas II B Terbuka.
Adapun Lapas High Risk yang dibangun di pulau ini dikenal memiliki sistem keamanan maksimum dengan konstruksi bangunan dan tembok keliling berlapis.
Tak hanya tahanan kriminal berat, namun lapas ini juga berfungsi sebagai lapas untuk kasus narkoba.
Pulau Nusakambangan juga menjadi salah satu tempat dilakukannya eksekusi bagi terpidana mati karena lokasinya yang sunyi dan tersembunyi.
Terdapat sel khusus isolasi bagi para terpidana mati dengan eksekusi yang dilakukan menggunakan regu tembak.
Beberapa peristiwa eksekusi mati di Pulau Nusakambangan yang menyita perhatian dunia adalah pelaksanaan hukuman bagi trio teroris terkenal yang bertanggung jawab atas bom Bali, Imam Samudra, Amrozi, dan Mukhlas pada tahun 2008.
Ada pula eksekusi mati gembong narkoba bernama Freddy Budiman yang dilakukan pada 29 Juli 2016, disusul eksekusi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia) pada 29 April 2015.
Pada masa lampau sekitar tahun 1580-an, Nusakambangan pernah ditemukan oleh keluarga istana Dinasti Mataram pada.
Menilik sejarahnya, Nusakambangan pernah dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ritual oleh kerabat Dinasti Mataram.
Kemudian, Amangkurat I juga pernah memerintah pengawalnya yang bernama Ki Pranataka pergi ke pulau itu untuk mencari bunga Wijayakusuma.