Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lewat Program Ekotren, Pemprov Jatim Wujudkan 4.125 Lapangan Kerja dan Turunkan Kemiskinan

Kompas.com - 28/07/2022, 21:48 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pesantren di Jatim terbukti memiliki daya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah.

Hal itu dibuktikan dari keberhasilan inovasi pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (Ekotren) yang dikembangkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pemerintah Provinsi Jatim.

Salah satunya dengan mewujudkan 4.125 lapangan kerja dan menurunkan jumlah penduduk miskin pada maret 2021 sebesar 13.240 orang.

Atas berbagai pencapaian itu, Ekotren berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 Kategori Umum dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Hal itu diumumkan melalui kanal Youtube Kemenpan-RB, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Soal Penanganan PMK di Jatim, Khofifah Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi

"Alhamdulillah, Jatim ini gudangnya pesantren. Capaian Top KIPP ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Namun, lanjtu, pesantren juga menjadi penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat.

Khofifah memaparkan, inovasi Ekotren telah memenuhi aspek penilaian yang meliputi ringkasan 5 persen, ide inovatif 20 persen, signifikansi 25 persen, kontribusi terhadap capaian TPB 5 persen, adaptabilitas 20 persen, keberlanjutan 20 persen, serta kolaborasi pemangku kepentingan.

Sejak dikembangkan, Ekotren berhasil mendongkrak peningkatan omzet usaha pesantren dari Rp 1,056 triliun menjadi Rp 4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp 796 miliar menjadi Rp 3,92 triliun.

Baca juga: Anggaran Bonus Atlet Peraih Medali di Porprov Jatim Kurang, Ini Kata KONI Lumajang

Tak hanya itu, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75 persen dari kebutuhan operasional pondok pesantren.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam salah satu kesempatan.DOK. Humas Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam salah satu kesempatan.

Keberhasilan Ekotren bahkan telah direplikasi di delapan kabupaten atau kota di Jatim, di antaranya Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar.

Selain itu, Ekotren juga telah dikembangkan Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel).

Khofifah menyebutkan, inovasi tersebut tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, media, akademisi, bisnis, dan komunitas.

Menurutnya, hal tersebut menjadi bentuk kerja bersama yang konkret dan berkesinambungan.

“Jadi, mari kita samakan frekuensi untuk mensukseskan Ekotren agar lebih memberikan multiplier effect untuk kesejahteraan masyarakat," tutur Khofifah.

Baca juga: Jatim Raih 30 Penghargaan BKN Award 2022, Gubernur Khofifah: Ini Upaya Wujudkan Kepegawaian yang Kondusif

Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengatakan, keberhasilan Ekotren tak lepas dari tiga pilar.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com