Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Ciung Wanara dan Pesan Moral, Cerita Rakyat Sunda

Kompas.com - 27/07/2022, 22:19 WIB
Dini Daniswari

Editor

Saat, Dewi Naganingrum melahirkan, Ua lengser (abdi suruhan) segera memasukkan bayi ke dalam peti dengan sebutir telur.

Baca juga: Legenda Kumbang Bernaung, Asal-usul Nama Danau Malawen

 

Peti tersebut dihanyutkan di Sungai Citanduy, tujuannya supaya bayi selamat dari usaha pembunuhan dari Bondan Sarati dan Dewi Pangreyep.

Ua Lengser mengumumkan pada masyaraat Galuh bahwa bayi yang dilahirkan Dewi Naganingrum telah meninggal dunia.

Aki dan nini Balangantrang

Sementara di pingiran Sungai Citanduy hidup sepasang kakek dan nenek yang bernama Aki dan Nini Balangantrang.

Kehidupan sehari-hari mereka adalah menangkap ikan di Sungai Citanduy.

Suatu ketika, Aki Balangantrang dikejutkan oleh peti yang berisi bayi. Aki dan nini Balangantrang yang dianggap sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa.

Bayi tersebut dibawa ke daerah yang lebih aman, yaitu daerah Rancah (Geger Sunten). Di tempat ini, bayi dibesarkan dan dididik.

Suatu ketika, Aki Balangantrang mengajak puteranya ke hutan untuk menyumpit burung. Putra Aki Balangantrang sangat terpukau dengan keindahan burung dan meminta Aki Balangantran untuk tidak menyumpitnya.

Nama Ciung Wanara 

Orang-orang sekitar menyebut burung tersebut dengan nama Ciung, lalu putera Aki Balangantrang menunjuk hewan lain yang dikenal dengan sebutan wanara.

Baca juga: Legenda Asal-usul Selat Bali

Putra Aki Balangantrang menyadari dirinya belum memiliki nama, akhirnya Aki Balangantrang menawarkan nama Ciung Wanara pada putera.

Pada sore hanya, Aki Balangantrang memberitahu pada nini bahwa putera mereka telah memiliki nama, yaitu Ciung Wanara.

Waktu berlalu sangat cepat, Ciungwanara tumbuh dewasa. Aki Balangantrang memintanya untuk menemui petapa sakti di Gunung Padang yang bernama Pandita Ajar Sukaresi.

Setelah berkenalan, Ciungwanara menyerahkan telur putih titipan Aki Balangantrang kepada Pandita.

Tak berapa lama, datang seekor ular naga yang mengerami telur putih tersebut. Ciungwanara terheran-heran, sebaliknya Pandita tetap tenang.

Ciung Wanara memohon kepada Pandita Ajar Sukaresi untuk berguru, Pandita menerimanya. Sejak saat itu, Ciungwanara menyebut Pandita dengan sebutan guru.

Ciung Wanara menjadi pemuda gagah perkasa yang berilmu tinggi. Suatu hari, ia diminta untuk melihat telur yang diderami ular naga.

Ciung Wanara terkejut karena telur menetas dan menjadi anak ayam jantan. Ia memohon pamit pada gurunya untuk memperlihatkan anak ayam itu pada aki dan nini. Kemudian, Aki Balangantrang memberi nama ayam itu Si Jalak Harupat.

Kondisi Kerajaan Galuh

Setelah dipimpin Patih Bondan Sarati dan Dewi Pangreyep, kondisi Kerajaan Galuh kacau balau. Banyak keributan dan kekerasan di wilayah kerajaan ini.

Bondan Sarati dan Dewi Pangreyep lebih memilih memikirkan kesenangan sendiri.

Baca juga: Cerita Singkat dan Pesan Moral Dongeng Timun Mas Asal Jawa Tengah

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com