KOMPAS.com - Buleleng dan Singaraja merupakan wilayah yang terdapat di Provinsi Bali.
Apa beda Buleleng dan Singaraja? Singaraja merupakan ibu kota Kabupaten Buleleng.
Daerah ini menyimpan cerita rakyat tentang asal-usul Buleleng dan Singaraja.
Cerita rakyat Bali ini merupakan cerita rakyat secara turun temurun yang dapat diceritakan pada generasi penerus.
Berikut ini cerita rakyat asal usul Buleleng dan Singaraja.
Asal-usul Buleleng dan Singaraja berawal dari kisah raja di Bali, yakni Raja Sri Bagening.
Raja Sri Bagening memimpin wilayahnya dengan didampingi permaisuri yang bernama Ni Luh Pasek. Mereka memiliki seorang anak yang bernama I Gede Pasekan.
I Gede Pasekan tumbuh sebagai pemuda yang dekat dengan rakyatnya. Hampir setiap hari, ia pergi ke sejumlah tempat untuk bertemu dengan rakyatnya.
Suatu hari, saat I Gede Pasekan berusia 20 tahun, Raja Sri Bagening memerintahkan untuk pergi ke Desa Panji. Dengan alasan, Desa Panji adalah tempat kelahiran ibunya.
Baca juga: Cerita Rakyat Kalimatan Selatan: Asal Usul Nama Kampung Uka Uka
Raja Sri Bagening memberinya dua pusaka pada anak laki-lakinya itu, yaitu keris Ki Baru Semang dan tombak Ki Tunjung Tutur.
I Gede Pasekan berangkat seorang diri ke Desa Panji. Ia berjalan kaki berhari-hari, suatu ketika ia beristrahat di bawah pohon hingga tertidur.
Saat tidur, seorang raksasa mengawasi dan membawanya. I Gede Pasekan bangun dan terkejut karena ia berada di pundak raksasa.
Namun, I Gede Pasekan tidak takut dan bertanya pada sosok raksasa yang membawanya itu. Sementara, raksasa itu diam dan terus berjalan.
I Gede Pasekan dibawa ke pucak bukit. Dari bukit itu, terlihat gunung di sebelah selatan dan laut di sebelah utara.
Raksasa mengatakan pada I Gede Pasekan bahwa wilayah dari utara hingga selatan kelak akan menjadi wilayah kekuasaan I Gede Pasekan. Setelah itu, raksasa menghilang.