Kecelakaan tunggal odong-odong terjadi di jalan nasional Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (28/12/2021).
Odong-odong atau kereta kelinci itu mengalami kecelakaan saat dikemudikan Parijo (59), warga Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.
Ada sebelas orang yang terluka dan dua di antaranya adalah balita.
Kecelakaan berawal saat odong-odong dengan 50 penumpang itu melakukan wisata keliling.
Di lokasi, tiba-tiba setir rusak dan tak bisa dikendalikan. Kereta kelinci itu pun berjalan oleng ke kiri dan menghantam pagar rumah.
Baca juga: Kronologi Odong-odong Tabrak Pagar Rumah Warga di Banyuwangi, 11 Orang Terluka
Kendaraan modifikasi truk boks itu mengangkut 22 orang. Saat di lokasi kecelakaan, odong-odong tersebut mengalami kerusakan mesin dan didorng oleh sebagian penumpang.
Namun setelah mesin menyala, odong-odong itu justru melaju tak terkendali.
Diduga pengemudi tak menguasai kendaraannya sehingga oleng dan terbalik di perkebunan yang ada di sebelah kanan jalan.
Akibatnya, dua orang penumpang bernama Ida Kumala Sari (30) dan Tama (4) meninggal dunia. Keduanya mengalami luka patah tulang belakang dan tulang leher.
Peristiwa tersebut berawal saat rombongan yang naik kereta kelinci tersebut hendak wisata dari Klego menuju Bandara Adi Soemarmo, Ngempal.
Sopir kereta kelinci memilih jalan pintas di perkampungan dan kebun jati di Dusun Sempu, Andong.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Kelinci di Boyolali Tewaskan Ibu dan Anak, Niat Berwisata Justru Berakhir Duka…
Akibatnya, dua orang dilaporkan tewas dan lima warga alami luka-luka.
“Korban yang meninggal bernama Nyamir (48) dan Anianditha Keisha Zahra (7). Keduanya merupakan warga Desa Doho, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun ,
Kereta kelinci naas itu merupakan modifikasi minibus chevrolet bernomor polisi AD-8659-BV.
Saat kecelakaan itu, sopir kereta kelinci diduga hilang kendali saat melewati tikungan hingga akhirnya masuk ke parit.
Baca juga: Kecelakaan Maut Kereta Kelinci di Madiun, Saksi: Ada yang Terjepit, Anak-anak Menangis
Odong-odong yang dikendarai pemiliknya, Suhadi (43) ditabrak kereta api di lintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal pada Jumat (8/10/2021).
Saat melintas di atas rel kereta api, tiba-tiba odong-odong yang dikemudikan Suhadi mengalami mati mesin. Beruntung Suhadi dan dua keponakannya bisa menyelamatkan diri.
Suhai menyebut saat melintas, jarak dia sudah sangat dekat dengak kereta. Karena terkena daya magnet, mesin odong-odong pun mati.
Sebelum kecelakana terjadi, ia berencana untuk isi bensin untuk narik di sore hari.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Su'udi, Labib Zamani, Muhlis Al Alawi | Editor : Pythag Kurniati, Rachmawati, Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.