Salin Artikel

7 Kecelakaan Odong-odong di Tanah Air, Ada yang Tak Kuat Menanjak hingga Tertabrak Kereta Api

Sebuah odong-odong yang membawa 25 penumpang tertabrak kereta api saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu.

Akibat kecelakaan tersebut, 9 orang tewas. Mereka terdiri dari 3 perempuan dewasa dan enam orang anak-anak.

Selain di Serang, Banten berikut 7 kasus kecelakaan odong-odong yang dirangkum Kompas.com:

1. Bawa rombongan keluarga pengantin di Ponorogo

Odong-odong atau kereta kelinci yang mengangkut rombongan keluarga penganti kecelakaan di Dukuh Gembes, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo pada Rabu (1/3/2017).

Diduga karena tak kuat menanjak, odong-odong yang membawa 38 orang tersebut mundur dan terguling.

Akibat kecelakaan tersebut, seorang penumpang yang bernama Kadinah mengalami patah tulang selangka.

2. Odong-odong ditabrak minibus di Semarang

Sebuah odong-odong yang mengangkut 23 penumpang ditabrak minibus di jalur Demak-Semarang pada Senin (1/1/2018).

Akibat kejadian tersebut satu penumpang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Sebagian besar korban adalah para ibu dan anak-anak.

Rombongan tersebut berasal dari satu kampung di Desa Weding, Bonang, Demak yang baru saja berwisata di Taman Ria, Demak.

Odong-odong tersebut ditabrak minibus yang melaju kencang dan banting setir saat motor di depannya belok ke arah kanan.

3. Tertimpa truk di Binjai Utara

Risky Ardiansyah bocah berusia 6 tahun tewas tertimpa truk saat odong-odong yang dinaikinya mengalami kecelakaan lalu lintas di Pasar II, Binjai Utara, Sabtu (22/2/2020) malam.

Sementara Nadia (9), kakak Risky selamat dengan luka di kepala.

Kecelakaan itu berawal saat Risky dan kakanya menumpang odong-odong dari Binjai menuju Stabat. Selain kakak beradik, odong-odong itu ditumpangi belasan penumpang lain.

Tiba-tiba dari arah berlawanan melaju truk yang oleng dan menabrak odong-odong yang ditumpangi Risky dan kakaknya.

Diduga truk yang menabrak odong-odong itu alami pecah ban.

Risky tewas setelah tubuhnya tertimpa kendaraan berat.

Odong-odong atau kereta kelinci itu mengalami kecelakaan saat dikemudikan Parijo (59), warga Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.

Ada sebelas orang yang terluka dan dua di antaranya adalah balita.

Kecelakaan berawal saat odong-odong dengan 50 penumpang itu melakukan wisata keliling.

Di lokasi, tiba-tiba setir rusak dan tak bisa dikendalikan. Kereta kelinci itu pun berjalan oleng ke kiri dan menghantam pagar rumah.

Kendaraan modifikasi truk boks itu mengangkut 22 orang. Saat di lokasi kecelakaan, odong-odong tersebut mengalami kerusakan mesin dan didorng oleh sebagian penumpang.

Namun setelah mesin menyala, odong-odong itu justru melaju tak terkendali.

Diduga pengemudi tak menguasai kendaraannya sehingga oleng dan terbalik di perkebunan yang ada di sebelah kanan jalan.

Akibatnya, dua orang penumpang bernama Ida Kumala Sari (30) dan Tama (4) meninggal dunia. Keduanya mengalami luka patah tulang belakang dan tulang leher.

Peristiwa tersebut berawal saat rombongan yang naik kereta kelinci tersebut hendak wisata dari Klego menuju Bandara Adi Soemarmo, Ngempal.

Sopir kereta kelinci memilih jalan pintas di perkampungan dan kebun jati di Dusun Sempu, Andong.

Akibatnya, dua orang dilaporkan tewas dan lima warga alami luka-luka.

“Korban yang meninggal bernama Nyamir (48) dan Anianditha Keisha Zahra (7). Keduanya merupakan warga Desa Doho, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun ,

Kereta kelinci naas itu merupakan modifikasi minibus chevrolet bernomor polisi AD-8659-BV.

Saat kecelakaan itu, sopir kereta kelinci diduga hilang kendali saat melewati tikungan hingga akhirnya masuk ke parit.

7. Odong-odong ditabrak kereta di Tegal

Odong-odong yang dikendarai pemiliknya, Suhadi (43) ditabrak kereta api di lintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Pakulaut, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal pada Jumat (8/10/2021).

Saat melintas di atas rel kereta api, tiba-tiba odong-odong yang dikemudikan Suhadi mengalami mati mesin. Beruntung Suhadi dan dua keponakannya bisa menyelamatkan diri.

Suhai menyebut saat melintas, jarak dia sudah sangat dekat dengak kereta. Karena terkena daya magnet, mesin odong-odong pun mati.

Sebelum kecelakana terjadi, ia berencana untuk isi bensin untuk narik di sore hari.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Su'udi, Labib Zamani, Muhlis Al Alawi | Editor : Pythag Kurniati, Rachmawati, Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/061600678/7-kecelakaan-odong-odong-di-tanah-air-ada-yang-tak-kuat-menanjak-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke