Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Teluk Bintuni, Tempat Ibadah dan Fasilitas Umum Terendam

Kompas.com - 20/07/2022, 16:45 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Hujan deras kembali mengguyur Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (20/7/2022). Akibatnya, air sungai di daerah itu meluap hingga menyebabkan banjir di permukiman warga di Kampung Bangun Muliyah Stengkol.

Tempat ibadah, fasilitas umum seperti puskesmas pembantu, kantor pemerintah kampung dan bangunan sekolah madrasah serta rumah warga terendam banjir.

Zainudin, salah satu warga mengaku, banjir itu sudah dua kali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Warga di kampung tersebut hanya pasrah dengan kondisi itu.

Baca juga: Tuntut Uang Ganti Rugi 16,2 Miliar, Masyarakat Suku Sebyar Gelar Aksi di DPRD Teluk Bintuni

"Sudah dua kali kampung kami tergenang air, kami hanya pasrah karena hujan kalau deras kemudian air kali meluap hingga ke permukiman," kata Zainudin.

Dia mengatakan, saat ini belum ada warga yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Namun, jika kondisi banjir semakin membesar, mereka akan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

Baca juga: Cerita Danu, Pemuda yang Bantu Evakuasi Para Lansia Saat Banjir Menerjang Bintuni

"Ya, sekarang kita belum mengungsi, masih bertahan di rumah masing-masing, tapi cuaca saat ini bisa kemungkinan kita akan mengungsi cari dataran tinggi," tuturnya.

Danu Ardiansyah, warga lainnya, mengatakan, banjir semakin besar seiring dengan debit air sungai yang semakin tinggi.

"Rumah warga di jalur tergenang luapan air sungai, saat ini debit air semakin tinggi," katanya.

Danu mengatakan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengirim beberapa unit perahu ke kampung tersebut.

Warga berharap pemerintah membangun tanggul di dekat bantaran sungai sehingga bisa mencegah terjadinya luapan air sungai saat terjadi hujan deras.

"Kami berharap pemerintah dalam waktu dekat bisa membangun tanggul untuk mencegah air kali," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com