BINTUNI, KOMPAS.com - Misyiah (56), terpaksa dipapah dari rumahnya ke perahu nelayan ketika air Kali Wasian di Kampung Stengkol, Distrik Tembuni, Teluk Bintuni, Papua Barat meluap, Rabu (13/7/2022).
Dia bergegas dievakuasi ke dataran tinggi usai banjir menerjang kawasan tersebut, termasuk tempat tinggalnya.
Baca juga: Mengubah Wajah Kampung Skouw Mabo di Papua yang Jadi Pelintasan Ganja dari PNG
Tim evakuasi memprioritaskan lansia, anak-anak, hingga warga yang sangat membutuhkan bantuan.
"Apa boleh buat saya dan beberapa pemuda terpaksa menggunakan perahu untuk mencari warga, terutama yang sudah lanjut usia dan sakit," kata Danu Ardianysah, pemuda di Kampung Stengkol yang ikut terjun dalam evakuasi, Rabu (13/7/2022).
Menurut Danu, selain sudah lanjut usia, Misyiah mengalami sakit dan terbaring di rumahnya.
"Ya namanya juga orang tua (lansia), sakit gula dan kolestrol," ucapnya.
Baca juga: Tuntut Uang Ganti Rugi 16,2 Miliar, Masyarakat Suku Sebyar Gelar Aksi di DPRD Teluk Bintuni
"Kami bawa ke lokasi yang tidak terkena banjir, jaraknya sekitar 700 meter dari lokasi pemukiman," lanjut dia.
Tidak hanya Misyiah, seorang warga kampung lainya Boniman (60) juga tepaksa digotong warga ke perahu.
Baca juga: Disebut Sering ke Luar Kota, Bupati Teluk Bintuni Laporkan Pembuat Pernyataan ke Polisi