Rumah seorang anggota polisi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mendadak ramai dikunjungi oleh sejumlah siswa berkebutuhan khusus yang didampingi oleh walinya, pada Minggu (19/6/2022).
Kedatangan para siswa tersebut ke rumah anggota polisi itu untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler membuat batik dengan teknik ecoprint pada tas ataupun kerudung dengan dasar warna polos.
Anggota polisi bernama lengkap Puguh Agung Dwi Pambuditomo itu memang sudah terlalu akrab dengan siswa-siswi berkebutuhan khusus tersebut.
Baca juga: Kisah Perjuangan Anggota Polisi Berikan Keterampilan Ecoprint bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Blora
Puguh, sapaan akrabnya, mengaku sudah bersentuhan langsung dengan para disabilitas itu sekitar 10 tahun belakangan ini.
Pada kegiatan ekstrakurikuler kali ini, empat siswa SLB (sekolah luar biasa) itu diajari cara membuat batik menggunakan motif daun jati yang memang mudah banget didapatkan di Kabupaten Blora.
"Anak-anak berkunjung ke sini, datang ke rumah untuk membuat ecoprint membuat tas sama kerudung seperti biasa," ucap Puguh saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon.
Bripka Sutrisno, Bhabinkamtibas Sumberejo, Polsek Wuryantoro-Polres Wonogiri memiliki cara unik untuk memberikan pesan kamtibmas di pelosok pedesaan Wonogiri, Jawa Tengah.
Pria kelahiran Klaten, 12 Januari 1981 ini menggunakan pendekatan seni dan budaya sebagai dalang wayang kulit agar masyarakat tertarik untuk mendengar pesan-pesan yang disampaikan.
Apalagi, pagelaran seni wayang kulit yang dibawakan seorang dalang menjadi salah satu tontonan favorit warga pedesaan di Wonogiri.
Meski durasi pagelaran dari malam hingga pagi hari, ribuan penonton tetap setia menonton hingga pertunjukkan itu usai.
Saat berada di pentas wayang kulit, Bripka Sutrisno tak lupa menyelipkan pesan-pesan kamtibmas yang hangat menjadi pembicaraan publik, seperti disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi dan tidak memasang knalpot brong pada kendaraan.
Terakhir, suami Anggraini Wulansari ini gencar menyosialisasikan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
“Saat pesan-pesan kamtibmas itu saya sampaikan selaku dalang pada pertunjukan wayang kulit, masyarakat mudah memahami dan mengingat. Untuk itu saat menjadi dalang, saya selalu menyelipkannya,” ujar Sutrisno kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Kisah Bripka Donni, Polisi Lalu Lintas yang Peduli ODGJ hingga Sekolahkan Pengamen Badut
Aksi sosial yang dilakukan Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Donni Malindo patut diacungi jempol.
Mulai dari peduli orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), membantu warga kurang mampu hingga menyekolahkan seorang anak yang berprofesi sebagai badut.