PEKANBARU, KOMPAS.com - Aksi sosial yang dilakukan Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Donni Malindo patut diacungi jempol.
Bagaimana tidak, hampir setiap hari anggota polisi lalu lintas ini menebar kebaikan.
Mulai dari peduli orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), membantu warga kurang mampu hingga menyekolahkan seorang anak yang berprofesi sebagai badut.
Bripka Donni Malindo merupakan anggota BKO Unit Lalu Lintas Polsek Lirik, jajaran Polres Indragiri Hulu (Inhu) di Provinsi Riau. Berdinas di bidang lalu lintas sejak 2013 sampai sekarang.
Ia memiliki seorang istri bernama Pethryn Smith dan sudah dikaruniai dua orang anak.
Aksi sosial yang dilakukan pria kelahiran Peranap, Kabupaten Inhu, ini kemudian dibuat konten dan dibagikan ke channel YouTube Malindo 262.
Donni mengungkapkan, konten yang dibuat semata-mata untuk mengedukasi dan memotivasi orang lain.
"Saya bikin konten edukasi lebih kurang satu tahun. Konten yang saya buat ini tujuannya untuk memanusiakan manusia," ujar Donni saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (23/1/2022) siang.
Ia menegaskan, aksi sosial yang dibikin konten bukan untuk pencitraan. Namun, untuk menebar kebaikan.
Konten itu juga bertujuan menunjukkan, tidak semua polisi memiliki image buruk.
"Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa polisi tidak seburuk yang masyarakat pikirkan. Masih banyak polisi-polisi yang baik," kata Donni.
Beberapa kegiatan sosial yang dibuatnya konten mendapat pujian dari warganet.
Seperti beberapa hari lalu, saat bertugas mengatur lalu lintas, Donni mendapati seorang kakek penjual es sedang melintas dengan sepeda motor butut di jalan lintas Wonosari, Kecamatan Lirik.
Donni memberhentikan kakek itu dan meminta menunjukkan surat-surat kendaraannya. Setelah dicek, surat izin mengemudi (SIM) masih ada, tetapi pajak motornya sudah mati.
Kakek itu, sebut Donni, gemetaran saat berhadapan dengan polisi lalu lintas.
"Kakek ini ada helm, SIM-nya ada masih hidup. Tapi pajaknya sudah mati. Dia gemetar mungkin karena ketemu polisi," sebut Donny.
Donni sempat mengertak kakek itu akan membawa sepeda motornya, karena pajaknya mati. Namun, kakek tersebut meminta tolong agar sepeda motornya tidak dibawa.
"Dia langsung mengeluarkan dompet, ada uang pecahan Rp 5.000 gitu. Dia sodorkan uang ke saya, terus saya bilang saya enggak minta uang, pak. Dia bilang jangan tahan motor saya, soalnya besok mau jualan es," ujar Donni.
Donni memang tak menilang atau menahan sepeda motor kakek itu. Ia malah memborong es legendaris itu dan dibagikan kepada anak-anak di sekitar lokasi.
Tak hanya itu, Donni juga memberikan sedikit uang kepada pria tersebut.
"Nanti saya bantu juga bayar pajak motor bapak itu, karena nomor polisi sepeda motornya Klaten. Sudah saya hubungi teman saya di sana buat bantu bapak itu bayar pajak," imbuh pria 35 tahun ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.