Konten membantu kakek penjual es tong tong itu sudah ditonton 1,7 juta kali, 9.500 komentar, dan disukai 29.000 kali.
Selain itu, ada juga konten membantu menyekolahkan seorang anak yang berprofesi sebagai badut. Donni menceritakan, Sabtu (22/1/2022) malam, ia berkeliling bersama sang istri tercinta.
Saat melintas di jalan lintas Pematang Reba-Rengat, ia melihat badut bersama seorang wanita.
"Tadi malam itu saya sama istri melihat badut. Setelah saya hampiri, ternyata dia anak perempuan yang didampingi ibu kandungnya," ujar Donni.
Setelah ditanya, anak itu bernama Rika (10) dan tidak sekolah. Ia bersama ibunya mencari uang dengan menjadi pengamen badut.
Donni pun kaget, karena masih ada anak yang tidak bersekolah. Tanpa pikir panjang, ia menawarkan bantuan biaya agar anak itu bisa masuk sekolah.
"Alhamdulillah, ibunya merespons dengan baik dan bersedia anaknya saya sekolahkan," ucap Donni.
Ia mengatakan, anak tersebut lahir dari keluarga tidak mampu. Keterbatasan biaya itu menjadi alasan ibunya tidak mampu menyekolahkan anaknya.
"Suaminya bekerja jaga kebun. Sedangkan ibu itu cari uang sampingan dengan cara membawa anaknya jadi badut. Penghasilannya hanya Rp 500.000 per bulan," sebut Donni.
Donny akan menyekolahkan Rika. Besok atau lusa ia akan datang ke rumah orangtua anak itu untuk mengambil KK dan KTP. Setelah itu, ia akan mendaftarkan Rika ke sekolah dasar.
"Bulan enam besok kan ada penerimaan siswa baru, jadi saya daftarkan. Insya Allah saya bantu biayanya, termasuk perlengkapan sekolah," kata Donni.
Baca juga: Kecelakan Tunggal di Tol Pekanbaru-Dumai, Seorang Pengemudi Tewas
Istri jadi kameramen
Donni mengatakan, konten video kegiatan sosial yang dibuatnya tidak ada di-setting atau direncanakan. Baik sedang dinas maupun di luar dinas, ia menyempatkan diri untuk berbuat kebaikan.
"Kadang lepas dinas saya sama istri dan anak-anak jalan. Kalau ada ketemu orang yang tidak mampu atau ODGJ, saya langsung hampiri dan membantunya. Jadi, saya kegiatan itu saya buat konten, dan yang merekam istri saya sendiri. Istri saya jadi kameramennya," kata Donny seraya tertawa.
Setiap melihat ada ODGJ, Donni akan langsung menghampiri. Kemudian, ia mandikan dan diberikan makan serta pakaian.
Tak sampai di situ, ia juga membantu biaya perawatan ODGJ ke rumah sakit jiwa.
"Saya kasihan melihat ODGJ. Makanya saya bantu merawatnya," tutur Donni.
Setidaknya, sebut dia, ada sekitar 10 ODGJ yang diselamatkannya. Bahkan, sudah ada yang pulangkan ke keluarganya.
Donni mengaku memiliki impian yang besar, yaitu membuat rumah singgah untuk menampung ODGJ.
"Kalau ada rezeki nanti, saya mau bikin rumah singgah. Mudah-mudahan ada jalan," kata Donni.
Selain itu, selama dinas di lalu lintas, Donni juga kerap membantu warga tidak mampu.
Seperti misalnya saat menemukan pelanggar lalu lintas yang tidak punya uang membayar tilang, Donni tak segan membantunya.
"Ada kemarin itu pengendara sepeda motor yang melanggar lalu lintas. Tapi, dia tak ada uang buat bayar. Terus saya bantu biaya tilangnya. Jadi, saya yang tilang saya yang bayar. Karena saya enggak tegaan orangnya," cerita Donni sambil tertawa.