LAMONGAN, KOMPAS.com - Pada November 2018, pos polisi yang berada di dekat area Wisata Bahari Lamongan (WBL), di Kecamatan Paciran, Lamongan, menjadi sasaran pelemparan oleh dua orang.
Aksi itu mengakibatkan salah satu bagian kaca jendela di pos polisi tersebut pecah.
Aksi pelemparan tersebut berhasil terungkap berkat aksi heroik yang dilakukan oleh Aipda Andreas Dwi Anggoro, yang saat itu masih berpangkat Bripka dan bertugas sebagai anggota Polsek Paciran.
Bripka Andreas kala itu dengan berani mengejar kedua pelaku yang saat itu mengendarai sepeda motor secara berboncengan. Belakangan diketahui jika salah satu pelaku merupakan terduga teroris.
Bripka Andreas yang kini berpangkat Aipda menuturkan kisahnya, Senin (1/7/2019).
Baca juga: 5 Fakta Penyerangan Pos Polisi Lamongan, Densus 88 Turun Tangan hingga Pelaku Mantan Polisi
Awalnya, dia berada di pos polisi tersebut dan mengobrol dengan sejumlah sekuriti WBL lantaran belum kembali ke Polsek Paciran.
"Pos biasanya memang enggak ada orang saat malam, tapi kebetulan waktu itu saya ada di sana usai ngobrol dengan teman-teman sekuriti WBL. Kemudian tiba-tiba ada orang yang melempari pos," ujar Andreas.
Melihat kejadian tersebut, naluri Andreas sebagai anggota keamanan muncul. Ia kemudian tanpa takut sedikitpun coba mengejar pelaku yang sudah lebih dulu kabur melarikan diri.
Meskipun saat itu Andreas hanya seorang diri, ia tetap menyusul pelaku dengan mengendarai sepeda motor.
"Usai mendapat informasi dari teman-teman sekuriti WBL terkait ciri pelaku dan motor yang ditumpangi, saya coba mengejarnya dan berhasil menemukan mereka berdua," kata dia.
Baca juga: Bupati Lamongan Sampaikan Hormat dan Salut atas Tindakan Bripka AA
"Meski terasa sakit waktu itu, yang terlintas dalam pikiran saya hanya bagaimana caranya menangkap mereka. Akhirnya saya menabrakkan sepeda motor yang saya tumpangi ke sepeda motor mereka," kenangnya.
"Belum sempat berkelahi, karena kami sama-sama terjatuh. Kemudian warga datang menolong. Ada di antara warga yang kemudian menelepon ke Polsek Paciran hingga mereka berdua berhasil diamankan."
Usai kejadian, Andreas sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur (Jatim) selama beberapa hari akibat luka yang dialami olehnya di bagian mata sebelah kanan.
Baca juga: Soal Penghargaan Bripka AA, Kapolres Lamongan Serahkan kepada Pimpinan
Dia divonis mengalami kerusakan di bagian kornea, akibat hantaman benda keras yang dialami.