Menurut Suharnanik, di awal Ramadhan ini, pembangunan jalan yang dinisiasi adiknya itu pun akhirnya dimulai dengan melibatkan 25 pekerja yang sebagian besar merupakan warga sekitar.
Masyarakat pun antusias menyambut baik betonisasi jalan yang secara tak langsung dalam jangka panjang bisa berkontribusi memuluskan akses perekonomian.
"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas. Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menghurug jalan, namun tetap saja rusak," ungkap Suharnanik.
Baca juga: Rumah Petani di Grobogan Ludes Terbakar, Uang Rp 60 Juta dan Sertifikat Tanah Hangus
Suharnanik menyampaikan, adiknnya itu semasa kecil sudah dikenal berkepribadian baik.
Bahkan, sejak sukses di perantauan menjadi seorang developer properti, Joko tidak segan mengucurkan anggaran dari kantong pribadinya untuk pembangunan jalan rusak di daerah lain.
Joko, kata dia, acap kali bersedekah untuk fakir miskin.
"Jalan rusak di daerah lain juga dia perbaiki pakai uangnya sendiri. Bahkan juga pernah ikut urun bangun Masjid. Kalau pulang selalu bersodaqoh dan sembelih sapi. Kami menyebutnya amal jariyah, ketika ada rezeki," pungkas Suharnanik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.