Menurutnya, rumah adat yang beratap seng tidak bagus, lantaran terlihat modern. Karena itu ia berencana untuk menatanya seperti sediakala.
"Hari ini tugas saya cuma datang, satu mau tidur dan bayar utang, dua lihat jalan, ketiga kampung adat," jelasnya.
Dukung Rencana Gubernur
Kampung adat Aemalu berada di Desa Detupera, sekitar tiga jam perjalanan dari kota Ende, ibu kota Kabupaten Ende.
Di kampung ini terdapat peti tulang belulang Babo Mali Du'a, yang disimpan di rumah adat.
Konon Babo Mali Du'a, dikenal sebagai panglima perang, dan pernah memimpin perang melawan penjajah Belanda.
Baca juga: Terekam CCTV, 2 Pelajar SMP di Kupang Jambret Kalung Emas
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Ende, Albert Yani mengatakan, rumah adat Aemalu masih terawat dengan baik.
"Ritual adat juga masih dilaksanakan oleh masyarakat adat," ujar Yani kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2022).
Pihaknya, lanjut dia, sangat mendukung niat baik Gubernur NTT untuk menjadikan kampung Aemalu sebagai salah satu destinasi wisata
"Tentunya niat baik berangkat kondisi kultur masyarakat dan budaya yang ada. Kita wajib mendukung, karena memang untuk ke depan pariwisata sangat menjanjikan," katanya.
Hanya saja, kata Yani, untuk mewujudkan itu perlu bagi peran, mulai dari penataan rumah adat, perbaikan infrastruktur, sehingga memudahkan akses pengunjung ke Aemalu.
"Tentu kita juga berharap agar dibuatkan ritual tetap di sana. Sehingga nanti menjadi ritual tahunan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.