Hendi berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat beribadah di bulan Ramadhan.
"Jangan sampai terlena atas kelonggaran ini, mari kita jaga bersama dan selamat menjalankan ibadah puasa," ujarnya.
Menurutnya, memasuki bulan Ramadan 1443 Hijriah ini menjadi titik awal kebangkitan setelah melewati masa sulit saat pandemi.
"Dua tahun ini memang sulit, datangnya bulan ramadan kali ini jadi titik awal kebangkitan segala hal," tuturnya.
Baca juga: Tradisi Nyadran, Berdoa ke Makam Tenggelam di Pesisir Semarang
Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, Hanif Ismail menambahkan selama bulan Ramadhan terdapat berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Kauman.
Kegiatan Ramadhan tersebut mulai dari khataman dan tafsir Al Quran hingga berbuka puasa bersama.
Selain itu, ada juga pengajian besar yang menghadirkan tokoh ulama tersohor yakni Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
"Nanti ada juga Nuzulul Quran pada 17 Ramadan," ucapnya.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria Ini Lecehkan dan Bunuh Perempuan Asal Semarang, Pelaku Baru Kenal 6 Bulan
Tak jauh berbeda dengan Masjid Kauman, pelaksanaan ibadah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) juga telah dipenuhi ribuan jemaah dari berbagai daerah.
Meski aturan telah diperlonggar, namun jemaah yang mengikuti shalat tarawih tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.
Sebelum memasuki ruangan masjid, jemaah melakukan cek suhu, disediakan hand sanitizer dan memakai masker.
Baca juga: Dugderan, Tradisi Unik Kota Semarang Sambut Bulan Ramadhan