Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Kompas.com - 28/06/2024, 23:41 WIB
Maichel,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad mengkritik ketidakhadiran sejumlah Pj Bupati dan Pj Wali Kota dalam rapat koordinasi persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kritik itu disampaikan oleh Musa'ad saat memberikan sambutan dalam rakor tersebut di Hotel Aston, Sorong, Jumat (28/6/2024).

"Rapat koordinasi Pilkada ini sangat penting. Ini bukan agenda lokal kita, tetapi ini agenda nasional. Kita sudah sukses Pemilu tetapi kita ingin sukses Pilkada dan sekarang kita punya tanggung jawab di wilayah masing-masing harus sukses juga," kata Musa'ad.

Baca juga: Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Musa'ad menyebutkan, rapat koordinasi Pilkada ini sebagai tindak lanjut dari rapat yang dilaksanakan di Jayapura pada awal bulan Juni lalu yang dihadiri oleh Menkopolhukam, Kapolri dan Mendagri.

"Jadi saya sampaikan salam hormat ke para Bupati itu supaya ke depan lebih pandai untuk memilah urusan penting dan tidak penting. Kalau tidak penting suruh stafnya saja yang pergi, jangan semua harus komandannya yang pergi," tegasnya.

Baca juga: Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Sementara itu, terdapat lima kepala daerah yang tidak hadir dalam rapat itu, yakni Pj Bupati Sorong, Pj Bupati Maybrat, Pj Bupati Tambrauw, Bupati Raja Ampat dan Pj Wali Kota Sorong. Hanya Bupati Sorong Selatan yang menghadiri rapat koordinasi itu.

Rapat koordinasi itu dihadiri oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Kapolda Papua Barat, Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya dan Forkopimda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com