Pada ritual kesenian, kendi digunakan pada salah satu bentuk tarian yang bernama Tari
Bondan.
Tari Bondan menggambarkan seorang ibu yang menjaga anaknya dengan hati-hati. Digambarkan para penari sedang menggendong boneka anak-anak sambil emegang payung yang terbuka.
Selanjutnya ada sesi di mana para penari naik pada sebuah kendi dan menari dengan luwes di atas kendi.
Penari mementaskan tari sambil naik di atas kendi yang tidak boleh pecah, setelah tari selesai baru kendi dipecahkan.
Tari Bondan dengan perlengkapan kendi ini dimaksudkan sebagai penggambaran sosok istri raja Inu Kertapati (Panji).
Baca juga: Melihat Tradisi Buang Sial Melalui Burung Pipit di Pecinan Semarang
Kendi yang berisi air biasanya akan dipecahkan atau air dalam kendi akan diguyurkan.
Harapannya dengan pengguyuran air suci tersebut segala hajat dapat terlaksana dengan baik serta keselamatan dan kemakmuran untuk kegiatan tersebut.
Mereka menyebut kendi menjadi ikon yang mempunyai makna dan filosofis, serta tidak dapat
dipisahkan dari berbagai kegiatan kebudayaan di Nusantara.
Diharapkan perkembangan pelestarian kebudayaan mendatang, kendi gerabah akan terus digunakan agar eksistensi kendi sebagai salah satu artefak peninggalan masa lampau dapat dijaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.