Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendi dalam Ritual Kebudayaan Nusantara

Kompas.com - 12/03/2022, 11:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga puluh empat gubernur di Indonesi dijadwalkan akan berkumpul di lokasi ibu kota negara (IKN), Sepaku Kalimantan Timur.

Mereka berkumpul bertepatan dengan rencana Presiden Jokowi yang akan berkemah di lokasi IKN pada 13 dan 13 Maret 2022.

Para gubernur diminta untuk membawa satu liter air dan dua kilogram tanah dari masing-masing provinsi ke lokasi IKN.

Baca juga: Sejarah Kendi di Indonesia

Tanah dan air dari penjuru Nusantara akan dimasukkan dalam kendi terbuat daru tembaga yang disebut Kendi Nusantara.

Nantinya Kendi Nusantara akan diletakkan di Titik Nol IKN.

Khusus untuk Kaltim, air dan tanah akan diambil dari lokasi dua kesultanan yakni Kesultanan Kutai di Lama Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser.

Kendi bagian dari kebudayaan Indonesia

Nasi Kendil merupakan nasi yang dimasak di dalam kendi yang ditemani dengan berbagai macam lauk.KOMPAS.com / NI PUTU DINANTY Nasi Kendil merupakan nasi yang dimasak di dalam kendi yang ditemani dengan berbagai macam lauk.
Kendi mempuyai fungsi dan peranan penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada masyarakat tradisional.

Fungsi utama dari kendi adalah sebagai wadah air minum. Namun ada juga fungsi kendi yang lain, yaitu sebagai perlengkapan ritual sosial budaya bahkan rital keagamaan yang ada di nusantara.

Fungsi kendi sebagai pendukung ritual kebudayaan tidak sebatas pada ruang lingkup daerah tertentu, tetapi digunakan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut ditulis Khairul Mustaqin dan Novita Wahyuningsih dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam jurnal yang berjudul Kendi Sebagai Pendukung Kebudayan Nusantara.

Khairul dan Novita membagi ritual yang menggunakan kendi dalam beberapa prosesi yakni prosesi upacara kematian, prosesi ritual perkawinan, upacara keagamaan, prosesi kesenian serta ritual pengukuhan.

Baca juga: 6 Oleh-oleh Kerajinan Khas Mataram, Ada Kendi Maling

 

Prosesi kematian

Ilustrasi SHUTTERSTOCK/CANDY CANDY Ilustrasi
Di dalam prosesi upacara kematian, kendi biasa digunakan sebagai tanda atau simbol keikhlasan keluarga terhadap seseorang yang meninggal

Kendi digunakan sebagai bekal kubur yang diletakkan di atas liang lahat.

Selain itu, ritual penggunaan kendi sebagai simbol dalam upacara kematian juga bisa dilihat pada saat jenazah akan diberangkatkan. Kendi yang berisi air akan dipecahkan dan disusul dengan keberangkatan jenazah ke tempat penguburan.

Ada kepercayaan bahwa upacara tersebut dilakukan agar roh seseorang yang meninggal tersebut tidak membawa sesuatu yang bersifat negatif pada anggota keluarga lain

Sampai saat ini ada budaya yang memecahkan kendi bagi ibu hamil yang kebetulan rumahnya dilewati arak-arakan prosesi pemakaman jenazah sebagai bentk tolak bala.

Harapannya agar ibu dan bayi yang dikandung tidak terkena hal-hal bersifat negatif dari prosesi penguburan jenazah.

Baca juga: Tradisi Makepung di Jembrana, Bali, Sejarah, Makna, dan Tujuan

Ritual perkawinan

Ilustrasi pernikahanferlistockphoto Ilustrasi pernikahan
Penggunaan kendi dalam ritual perkawinan dilakukan saat prosesi siraman atau mandi.

Siraman dilakukan untuk memandikan calon pengantin dengan niatan untuk membersihkan badan supaya bersih lahir dan batin.

Acara siraman dilakukan oleh tujuh orang dan akan diakhiri oleh juru paes atau sesepuh dengan diikuti memecah kendi. Prosesi memecah kendi merupakan prosesi terakhir dalam upacara siraman.

Kendi yang digunakan dalam prosesi ini dibungkus dengan untaian bunga melati yang sangat indah.

Baca juga: Peresean, Tradisi Pertarungan Dua Prajurit yang Berasal dari Adat Suku Sasak di Lombok

Ritual keagamaan

Seorang Biksu menerima kendi air suci dari Umat Buddha saat prosesi Sarana Puja Waisak di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Kriab Prosesi Sarana Puja Waisak dari Candi Lumbung menuju Candi Sewu dengan membawa api alam Mrapen Grobogan dan air suci dari tujuh sumber mata air itu sebagai wujud penghormatan umat Buddha dalam merayakan Waisak 2563 BE/2019.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO Seorang Biksu menerima kendi air suci dari Umat Buddha saat prosesi Sarana Puja Waisak di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019). Kriab Prosesi Sarana Puja Waisak dari Candi Lumbung menuju Candi Sewu dengan membawa api alam Mrapen Grobogan dan air suci dari tujuh sumber mata air itu sebagai wujud penghormatan umat Buddha dalam merayakan Waisak 2563 BE/2019.
Kendi juga kerap digunakan sebagai ritual kegaaman seperti ritual agama Budha di Candi Mendut.

Sebanyak 70 kendi berisi air suci yang diambil ratusan biksu disemayamkan di Candi Mendut.

Air suci itu diambil dari i mata air Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Ngadirejo Temanggung. Umat Budha percaya bahwa air suci dalam kendi tersebut mempunyai banyak manfaat yang positif, seperti menyembuhkan penyakit dan bisa mendatangkan kebahagiaan.

Para pengikut upacara itu melakukan ritual mengelilingi lantai atas Candi Mendut sebanyak tiga kali dengan membawa kendi.

Air suci dalam kendi tersebut kemudian dibawa ke dalam relung Candi Mendut yang menjadi singgasana arca Budha. Di dalam candi yang dibangun pada masa Raja Indra dari Wangsa Shailendra tersebut umat Budha menyalakan lilin dan membaca parita.

Baca juga: Melihat Tradisi Makan Bersama Petani di Kulon Progo, Wujud Syukur Melimpahnya Panen

 

Ritual kesenian

Ilustrasi Tari Bondanbobo.grid.id/Dewi Setyawan Ilustrasi Tari Bondan
Pada ritual kesenian, kendi digunakan pada salah satu bentuk tarian yang bernama Tari
Bondan.

Tari Bondan menggambarkan seorang ibu yang menjaga anaknya dengan hati-hati. Digambarkan para penari sedang menggendong boneka anak-anak sambil emegang payung yang terbuka.

Selanjutnya ada sesi di mana para penari naik pada sebuah kendi dan menari dengan luwes di atas kendi.

Penari mementaskan tari sambil naik di atas kendi yang tidak boleh pecah, setelah tari selesai baru kendi dipecahkan.

Tari Bondan dengan perlengkapan kendi ini dimaksudkan sebagai penggambaran sosok istri raja Inu Kertapati (Panji).

Baca juga: Melihat Tradisi Buang Sial Melalui Burung Pipit di Pecinan Semarang

Ritual peresmian

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi (membawa kendi) secara resmi meluncurkan lima mobil layanan vaksinasi keliling, Rabu (14/7/2021).KOMPAS.COM/USMAN HADI Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi (membawa kendi) secara resmi meluncurkan lima mobil layanan vaksinasi keliling, Rabu (14/7/2021).
Khairul dan Novita juga menulis kendi memiliki peran penting saat ritual peresmian, pengukutan dan pelantikan.

Kendi yang berisi air biasanya akan dipecahkan atau air dalam kendi akan diguyurkan.

Harapannya dengan pengguyuran air suci tersebut segala hajat dapat terlaksana dengan baik serta keselamatan dan kemakmuran untuk kegiatan tersebut.

Mereka menyebut kendi menjadi ikon yang mempunyai makna dan filosofis, serta tidak dapat
dipisahkan dari berbagai kegiatan kebudayaan di Nusantara.

Diharapkan perkembangan pelestarian kebudayaan mendatang, kendi gerabah akan terus digunakan agar eksistensi kendi sebagai salah satu artefak peninggalan masa lampau dapat dijaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com