"Dia masuk di rumah jabatan tidak sopan, duduk sejajar saya. Saya suruh dia cabut masker baru berbicara karena dia berbicara tidak jelas, tapi dia malah melawan. Makanya saya tampar dia, tapi tidak kuat," jelasnya.
"Setelah saya tampar, dia malah bangun jalan ke luar, setelah itu kembali masuk dan duduk sejajar lagi dengan saya,” sambung Army.
Baca juga: Tampar Sopir Ambulans karena Dianggap Bawahan yang Tak Sopan, Wabup TTS: Ingin Membina
Sebagai pejabat publik, Army mengaku malu karena Yaner datang menimbulkan keributan.
"Dia seharusnya sopan sebagai bawahan, bukan berlagak melawan dan tidak beretika. Sebagai atasan, saya merasa tidak terima dengan sikap tersebut dan ingin membina dia," ujarnya.
Ia mengaku siap memberikan keterangan terkait laporan polisi yang dilayangkan Yaner.
Army juga meminta agar Kepala Puskesmas Kualin dan dokter yang mendampingi Yaner menjadi saksi karena melihat langsung kejadian tersebut.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Ardi Prayitno Utomo, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.