Kuliner yang buka dari jam 9 pagi sampai 8 malam ini juga menyediakan menu penyetan sebagai menu pendampingnya.
Sebab, rata-rata pengunjung kulinernya tidak datang seorang diri, tetapi mereka datang secara berkelompok.
"Untuk mendampingi si lontong mbleyer ini kita ngasih menu sampingan tambahan itu," terang dia.
Polwan berpangkat Briptu ini mengaku membuka bisnis tersebut dengan modal sekitar Rp 2 juta rupiah. Selama setahun berjalan, kini omzetnya semakin banyak.
"Alhamdulillah, omzet kotornya sebulan Rp 20 juta, ini untuk menggaji karyawan, membeli bahan-bahan dasar seperti ayam dan sebagainya," jelas dia.
Dirinya menceritakan pada awal membuka bisnis kuliner ini, Jovi rutin ke tempat usahanya pada jam istirahat dinas.
Namun setelah tiga bulan berjalan, ia memutuskan untuk menambah karyawan agar bisnis yang digelutinya itu dapat berjalan dengan baik.
"Melihat antusias pengunjung makin ramai hingga sekarang saya punya 6 karyawan," ujar dia.
Baca juga: 28 Orang Penghuni Ponpes di Blora Terpapar Covid-19
Membuka bisnis di masa pandemi, juga menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Sehingga agar tetap eksis, dirinya juga melayani pembelian secara online.
Meskipun berprofesi sebagai polisi, Jovi mengaku tetap mampu membagi tugas antara berdinas di kepolisian dan berbisnis kuliner.
Bahkan, pimpinannya dan teman-teman seprofesinya juga mengetahui dan mendukung usaha yang dilakoninya.
"Alhamdulillah, teman-teman sangat mendukung, bahkan teman polisi juga sering pesen. Bahkan kita punya paket ayam utuh, untuk kado atau acara. Acara polres, acara sekolah ataupun rapat-rapat yang lain," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.