Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pahlawan Nasional dari Purworejo, Ada WR Supratman hingga Jenderal Ahmad Yani

Kompas.com - 10/02/2022, 14:39 WIB
Dini Daniswari

Editor

Sedangkan, putranya yang bernama Pramono Edhie Wibowo adalah mantan KSAD.

Sarwo Edhie berperan sangat besar dalam penumpasan Pemberontakan 30 September (G30S).

Baca juga: Peran Sarwo Edhi Wibowo dalam Penumpasan G30S

Atas keberhasilannya menumpas G30S, ia memperoleh kenaikan jabatan menjadi Komandan RPKAD atau dikenal Kopassus.

Selain itu, ia juga diperintahkan oleh Soeharto, Panglima Kostrad, untuk merebut RRI pusat dari tangan PKI.

Perintah perebutan RRI pusat dari tangan PKI turun berjenjang dari Sarwo Edhie Wibowo ke Mayor CI Santoso, Lettu Feisal Tanjung, dan akhirnya sampai ke prajurit Sintong Panjaitan.

Singkat kata, perebutan kekusaan RRI pusat dari tangan PKI berhasil meski prajurit Sintong Panjaitan terkena omelan Sarwo Edhie karena adanya suara kaset rekaman berputar yang masih terdengar.

Karir Sarwo Edhie di Militer

  • Komandan Batalion di Divisi Diponegoro (1945-1951)
  • Komandan Resimen Divisi Diponegoro (1951-1953)
  • Wakil Komandan Resimen di Akademi Militer Nasional (1959-1961)
  • Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD) (1962-1964)
  • Komandan RPKAD (1964-1967)

Selain itu, Sarwo Edhie pernah menjadi Duta Besar Korea Selatan, Gubernur AKABRI, dan Kepala BP7.

Baca juga: Pramono Edhie: Jadi Anaknya Sarwo Edhie dan Ipar SBY, Tidak Cukup...

Sarwo Edhie meninggal setelah satu tahun mengalami koma. Ia meninggal di Jakarta pada tanggal 9 November 1989 dalam usia 64 tahun).

Ia adalah tokoh militer Indonesia.

5. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo lahir pada tanggal 25 Februari 1904 di Purworejo.

Ia adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945 samai 1946. Ia juga merupakan mantan Menteri Muda Kehakiman pada kabinet Amir Sjarifuddin II.

Ia juga pernah menjabat sebagai ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal DPR.

Kasman tercatat sebagai anggota Komandan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) bentukan Jepang.

Baca juga: Kasman Singodimedjo: Peran, Perjuangan, dan Kiprah

Soekarno mengangkat Kasman Singodimedjo menjadi salah satu dari enam anggota tambahan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang diketuai Soekarno, tanpa sepengetahuan Jepang.

PPKI kemudian merumuskan pengesahan UUD 1945, di mana pada masa itu terdapat perbedaan pendapat pada butir pertama Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.

Saat itu, perwakilan Indonesia Timur keberatan dengan tujuh kata dalam butir pertama Piagam Jakarta yang isinya "dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluknya".

Perwakilan Indonesia Timur mengancam kepada Bung Hatta akan melepaskan diri dari Indonesia, jika tujuh kata itu dipertahankan.

Untuk mengubah setiap kata dalam Piagam Jakarta dibutuhkan persetujuan dari seluruh tokoh, terutama tokoh Islam yang bersikukuh atas tujuh kata tersebut.

Baca juga: PKS Usul Kasman Singodimedjo Jadi Pahlawan Nasional

Kasman yang merupakan tokoh Muhammadiyah diminta tolong Soekarno melobi salah satu tokoh Islam, yaitu Ki Bagus Hadikusumo. Supaya, Ki Bagus Hadikusumo menyetujui penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

Berkat lobi yang dijalankan Kasman, Ki Bagus Hadikusumo berhasil diyakinkan hingga akhirnya bersedia atas penghapusan tujuh kata itu.

Sumber: http://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/, https://rri.co.id/hu,
https://www.tribunnewswiki.com/2021, https://wartakota.tribunnews.com/2, https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/ca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com