Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Semarang Janjikan Tempat Berjualan Baru untuk Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar

Kompas.com - 03/02/2022, 20:48 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda relokasi Pasar Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi musibah yang tak terelakan bagi para pedagang.

Pasalnya, ratusan kios dan barang dagangan milik para pedagang kini telah habis dilahap si jago merah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyebut dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (2/2/2022) petang itu, kobaran api telah menghanguskan 16 blok di zona E dan F.

"Kebakaran yang cukup hebat menghabiskan di dua zona E dan F sekitar 16 blok. Jam 23.00 WIB api berhasil dipadamkan. Hari ini dilakukan pembersihan, dan menghormati hasil penelitian kepolisian terutama untuk bisa mengetahui penyebab kebakaran," jelas Hendi di Balai Kota Semarang, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: 1.168 Pedagang Terdampak Kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang

Hendi memastikan tempat relokasi baru untuk para pedagang yang terdampak kebakaran akan segera dibangun menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari APBD.

"Dan tadi malam dari teman - teman pedagang saya mendengarkan mereka memerlukan tempat relokasi, sehingga akan kita bangun mengunakan BTT dari APBD," jelasnya.

Untuk itu, Hendi meminta Dinas Perdagangan Kota Semarang agar segera mendata jumlah pedagang terdampak kebakaran.

Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah diterjunkan untuk mengungkap penyebab kebakaran di relokasi Pasar Johar Kota Semarang, Kamis (3/2/2022)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah diterjunkan untuk mengungkap penyebab kebakaran di relokasi Pasar Johar Kota Semarang, Kamis (3/2/2022)

Tujuannya, titik alternatif relokasi yang sesuai dengan keperluan pedagang dapat segera ditentukan.

"Ada beberapa alternatif titik relokasi dan sekarang Dinas Perdagangan Kota Semarang sedang mendata berapa jumlah pedagan yang terdampak musibah kebakaran tadi malam." ungkap Hendi.

Baca juga: Tim Labfor Polda Jateng Diterjunkan untuk Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar

Selain itu, Hendi juga telah meminta Bank Jateng untuk bisa memberikan skema bantuan untuk pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Pihaknya memastikan Bank Jateng telah setuju untuk membuat sejumlah skema yang paling meringankan pedagang.

"Skema kredit yang tidak terlalu memberatkan dengan bunga yang lebih murah dari bunga komersil lain. Sehingga kawan - kawan bisa segera berjualan," tuturnya.

Sisa barang jualan pedagang yang masih bisa diselamatkan, Kamis (3/2/2022)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Sisa barang jualan pedagang yang masih bisa diselamatkan, Kamis (3/2/2022)
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja para pedagang yang terdampak mengalami kerugian materi.

Untuk itu, Hendi mengatakan terkait bantuan bagi pedagang masih akan didiskusikan dengan lintas sektoral.

"Bantuan paling tidak relokasi support APBD pemerintah. Lainnya kita diskusi ke lintas sektoral. Saya segera ketemu korban apa yang mereka inginkan, kita serap, apa yang dibutuhkan biar cepat jualan," ungkapnya.

Baca juga: Relokasi Pasar Johar Kebakaran, Pedagang: Lemes, Enggak Ada yang Tersisa Sama Sekali

Di sisi lain, Hendi juga mengingatkan agar tidak ada yang mengaitkan kebakaran di relokasi Pasar Johar dengan proses undian lapak.

Ia meminta masyarakat untuk menunggu proses penyelidikan penyebab kebakaran yang sedang dilakukan jajaran kepolisian dan tidak menyebarkan hoaks yang dapat membuat situasi tidak kondusif.

"Tidak ada korelasinya antara undian lapak dengan kebakaran ini, ya kita serahkan kepada teman - teman kepolisian saja," tegasnya.

Sebelumnya, ratusan kios para pedagang di relokasi Pasar Johar, Kota Semarang hangus terbakar pada Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Gubernur Jateng dan Wali Kota Semarang Tinjau Langsung Kebakaran Relokasi Pasar Johar

Api mulai melahap pasar yang masih berada di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) ini sekitar pukul. 18.30 WIB.

Sumber api diketahui berasal dari kios yang berada di sisi Blok F.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com