Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Kompas.com - 30/04/2024, 12:54 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

KOBA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjaga pelestarian ritual adat Murok Jerami Suku Mengkanau Desa Namang, sebagai bentuk khasanah budaya dan kearifan lokal.

"Tradisi Murok Jerami ini merupakan contoh yang indah tentang bagaimana menjaga dan memperkaya budaya mereka," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman usai mengikuti ritual adat Murok Jerami di kawasan persawahan Desa Namang, Senin kemarin (29/4/2024).

Murok Jerami Suku Mengkanau Desa Namang adalah prosesi atau ritual adat yang dilakukan para petani padi dari Suku Mengkanau. 

Ini adalah bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta langit dan bumi atas hasil panen yang melimpah.

Baca juga: Menikmati Tarian Gawi Sia, Ritual Adat Ende Lio NTT yang Ditampilkan di TMII...

Para keturunan Mengkanau melakukan ritual adat Murok Jerami dengan membakar jerami hingga menimbulkan asap tebal.

Kemudian, di atasnya diletakkan padi yang sudah dipisahkan dari batangnya dengan menggunakan karung yang diayun-ayunkan sambil membaca doa bermunajat kepada Tuhan.

Sementara, kalangan perempuan menumbuk atau menutuk padi yang sudah ada di dalam lesung, untuk dijadikan beras yang siap ditanak atau dimasak.

"Murok jerami ini merupakan ritual adat yang sudah temurun, tidak tahu pasti sejak kapan tradisi ini mulai berkembang di masyarakat petani, namun yang pasti tetap terjaga dan terlestarikan sampai sekarang," kata Algafry.

Murok Jerami kata Algafry merupakan kegiatan yang penuh makna yang tidak hanya bentuk dari rasa syukur tetapi juga memperkuat ikatan antara masyarakat setempat.

"Pada prosesi ritual murok jerami tersebut juga melibatkan para pelajar agar mereka dapat memahami betapa pentingnya warisan budaya dan tradisi leluhur," ujar dia.

Kegiatan Murok Jerami yang sudah menjadi agenda tahunan juga menjadi potensi ekonomi bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif.

"Melalui ritual adat ini juga dapat menjadi daya tarik pariwisata, sehingga Desa Namang tidak hanya dikenal masyarakat lokal tetapi sudah mancanegara," ujar dia.

Baca juga: Flores Pulau Bernyanyi, Juga Dilakukan pada Beragam Ritual Adat

Bupati menyebutkan, Namang dikenal dengan desa wisata karena masyarakatnya mampu memanfaatkan alam sebagai sumber ekonomi dan kawasan wisata.

"Namang memiliki potensi agrowisata dengan sawah Namang, Hutan Pelawan dan memiliki potensi perekonomian sebagai desa penghasil madu pelawan dan jamur pelawan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com