Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Ulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 16/05/2024, 21:56 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

MAHAKAM ULU, KOMPAS.com - 37 desa di empat kecamatan Mahakam Ulu, Kalimantan Timur terendam banir.

Ini merupakan hari keempat banjir bandang akibat meluapnya sungai Ulu Mahakam, yang terhubung dengan sungai mahakam.

Dikutip dari Kompas.id dalam artikel Mahakam Ulu Tergenang Banjir Terparah Sepanjang Sejarah, banjir kali ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah.

Baca juga: Melihat Kondisi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Sumbar Usai Disapu Banjir Bandang

“Saat ini, ketinggian air di Ujoh Bilang, ibu kota kabupaten, antara 3-4 meter. Ini banjir terparah sepanjang sejarah di Mahakam Ulu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu Agus Darmawan dihubungi Kompas.id, Kamis (16/5/2024).

Banjir diperkirakan terjadi karena curah hujan tinggi dalam beberapa minggu terakhir yang mengguyur wilayah Kalimantan Timur, termasuk anak sungai Mahakam.

Memasuki hari keempat, banjir di Mahakam Ulu belum juga surut. Dari pantauan Agus, rumah-rumah warga hanya terlihat bagian atapnya. Kantor pemerintahan, puskesmas, toko, sekolah, dan fasilitas publik lain pun turut terendam.

Sebagian besar warga di Kabupaten Mahakam Ulu bermukim di sekitar Sungai Mahakam. Rumah warga berdiri antara 100 meter sampai 1 kilometer dari bibir sungai.

Agus mengatakan, pemukiman di radius 0-2 km dari sungai terendam air. Daerah yang tidak terdampak banjir, adalah daerah yang berada di radius 3-4 km Sungai Mahakam.

Namun, wilayah itu hanya berupa ladang atau hutan. Sedikit sekali warga yang tinggal jauh dari sungai.

Oleh karena itu, diperkirakan sebagian besar warga dari kabupaten dengan jumlah penduduk 38.000 jiwa ini terdampak banjir. Agus mengatakan, saat ini pihaknya masih menghimpun angka pasti jumlah warga yang terdampak.

Sementara itu, Kapolres Mahakam Ulu, AKBP Anthony Rybok mengatakan, banjir yang terjadi di Mahakam Ulu dikarenakan limpahan arus Deras sungai ulu mahakam di aliran yang bersumber dari Sungai Long Apari (Kab. Mahakam Ulu) dan Sungai Boh (Kab.Malinau-Kaltara).

Banjir Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Kamis (16/5/2024).Dok. Polres Mahakam Ulu Banjir Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Kamis (16/5/2024).

Daerah terdampak

Empat dari lima kecamatan di Mahamakam Ulu terendam banjir, yakni:

Kecamatan Long Bagun:
1. Kampung Long Bagun ilir
2. Kampung Batoq Kelo
3. Kampung Long Bagun Ulu
4. Kampung Ujoh Bilang
5. Kampung Rukun Damai
6. Kampung Batu Majang
7. Kampung Long Hurai
8. Kampung Memahak Besar
9. Kampung Memahak Teboq
10. Kampung Memahak Ulu
11. Kampung Batoq kelo
12. Kampung Long Merah
13. Kampung Long Melaham

Kampung di Kecamatan Long Hubung yang terkena banjir :
1. Kampung Datah Bilang Baru
2. Kampung Datah Bilang Ulu
3. Kampung Datah Bilang Ilir
4. Kampung Mamahak Teboq
5. Kampung Matalibaq
6. Kampung Long Hubung
7. Kampung Lutan
8. Kampung Sirau

Kecamatan Long Pahangai yang terkena banjir :
1. Kampung Long Lunuk
2. Kampung Long Lunuk baru
3. Kampung Long Pahangai I
4. kampung irung ubing
5. kampung naha aruq
6. kampung long isun
7. kampung long Pahangai
8. Kampung long Pahangai II
9. Kampung long tuyoq
10. Kampung liu mulang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com