Siasat licik itu membuahkan hasil. Belanda kemudian mendapat informasi bahwa Radin Inten II ada di bagian utara Lampung, menyeberangi Way Seputih.
Baca juga: 7 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Indonesia, Ada UII dan UIN Lampung
Maka Belanda mengirim pasukan untuk memotong jalan Radin Inten II dan pasukannya. Hingga akhirnya Belanda dapat menemukan tempat persembunyian Radin Inten II.
Radin Inten II sedang menyantap makanan saat Belanda menyergap. Radin Inten II yang tidak siap berusaha melawan satu per satu pasukan Belanda.
Namun banyaknya jumlah yang harus dilawan membuat pertahanan Radin Inten II melemah.
Radin Inten II dikeroyok hingga gugur dengan luka dan lumuran darah memenuhi tubuhnya. Dia gugur pada usia 22 tahun.
Perjuangan Radin Inten II melawan Belanda sangat membekas di hati masyarakat Lampung. Terlebih, pada tahun 1986, pemerintah Republik Indonesia menetapkan Radin Inten II sebagai pahlawan nasional dengan SK No. 082 tanggal 23 Oktober 1986.
Saat ini, nama Radin Inten diabadikan menjadi nama beberapa di Lampung, seperti Bandara hingga Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Inten Lampung.
Sumber:
Kompas.com; Malahayati.ac.id; Dinaspariwisata.lampungprov.go.id