Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Radin Inten II: Asal, Silsilah Keturunan, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 12/01/2022, 10:40 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Radin Inten II adalah sosok pahlawan nasional kebanggaan masyarakat Lampung yang gigih melawan Belanda di usia yang sangat belia.

Dalam beberapa catatan sejarah disebutkan bahwa Radin Inten II mulai melakukan perlawanan mengusir Belanda sesaat setelah dinobatkan sebagai Ratu Negara Ratu di Lampung.

Saat dinobatkan menjadi ratu, Radin Inten II masih berusia 16 tahun. Catatan sejarah menyebutkan penobatan itu terjadi tahun 1850.

Asal dan Silsilah Radin Inten II

Radin Inten II merupakan anak dari Radin Inten Kesuma atau Radin Imba II. Radin Inten II mewarisi darah kebangsawanan dari sang ayah.

Kakeknya adalah Radin Inten I. Silsilah keluarganya ini cukup dekat dengan silsilah Kerajaan Banten.

Dalam beberapa catatan disebutkan, silsilah Radin Inten II ini bersambung hingga Fatahillah.

Diketahui, Fatahillah juga seorang pejuang yang berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527.

Keberhasilan itu membuat Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Nama ini diambil dari bahasa Arab, yaitu Fathan Mubina, yang artinya kemenangan yang nyata.

Baca juga: Sultan Thaha Syaifudin, Raja Terakhir Kesultanan Jambi yang Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

Radin Inten II lahir di desa Kuripan pada tahun 1834. Daerah kelahirannya itu kini dikenal sebagai wilayah Provinsi Lampung.

Namun Radin Inten II lahir dan tumbuh besar tanpa mengenal sosok sang ayah. Pasalnya, pada tahun 1834, tahun kelahirannya itu, sang ayah ditangkap Belanda dan dibuang ke Pulau Timor.

Ayah Radin Inten II yaitu Radin Imba II ditangkap Belanda karena melakukan perlawanan. Dia memimpin perlawanan bersenjata untuk menolak kehadiran Belanda di bumi Lampung.

Dari sini dapat dipahami bahwa Radin Inten II mewarisi darah perjuangan dari sang ayah.

Berjuang Melawan Belanda

Nama Radin Inten II diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Lampung.wikipedia.org Nama Radin Inten II diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Lampung.
Pada saat Radin Imba II ditangkap dan dibuang, sang istri yang bernama Ratu Mas dalam keadaan mengandung Radin Inten II.

Saat itu, Ratu Mas tidak ikut ditangkap dan dibuang oleh Belanda.

Setelah Radin Imba II sebagai ratu tidak ada, maka pemerintahan Keratuan Lampung dijalankan oleh Dewan Perwalian, di bawah kontrol Belanda.

Beberapa waktu kemudian Ratu Mas melahirkan bayi laki-laki yang sehat dan lincah.

Lahir di lingkungan istana dan berstatus sebagai pewaris tahta membuat Radin Inten II tumbuh menjadi sosok yang cerdas.

Baca juga: Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan dengan Pertempuran Ikan Sura dan Buaya yang Melegenda

Pada usia 16 tahun, Radin Inten II pun dinobatkan sebagai ratu dengan gelar Radin Inten II Gelar Kusuma Ratu.

Sejak saat itu, Radin Inten II sudah memberikan sinyal untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Di sisi lain, Belanda juga merasa terancam dengan Radin Inten II. Belanda lantas melakukan politik adu domba di kalangan masyarakat Lampung.

Namun kondisi itu tidak membuat Radin Inten II mengurungkan niatnya. Dia tetap menyiapkan pasukan dan dikonsentrasikan di beberapa benteng.

Merasa perang tidak bisa dihindarkan, Belanda pun mendatangkan pasukan dari Batavia pada 10 Agustus 1856. Pasukan ini dipimpin oleh Kolonel Welson, dan tiba di dermaga Canti keesokan harinya.

Pasukan Welson lantas bergabung dengan pasukan Pangeran Sempurna Jaya Putih. Dia adalah bangsawan Lampung yang membelot dari Radin Inten II dan memilih bergabung dengan Belanda.

Kedatangan pasukan Belanda ini segera diketahui oleh pasukan Radin Inten II.

Sementara Belanda memberikan ultimatum kepada Radin Inten II untuk menyerahkan diri dalam waktu kurang dari 5 hari.

Ultimatum itu tidak digubris oleh Radin Inten II. Hingga Belanda pun mulai melancarkan serangan ke benteng-benteng pasukan Radin Inten II.

Namun, Radin Inten II selalu berhasil menghindari serangan terbuka Belanda. Benteng yang diserang pun selalu dalam keadaan kosong.

Akhir Perjuangan Radin Inten II

Kampus Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.Radenintan.ac.id Kampus Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Dalam perlawanan ini, Radin Inten II memilih untuk melakukan perang gerilya. Radin Inten II sadar tidak akan bisa menang jika perang terbuka dengan Belanda yang jumlahnya jauh lebih besar.

Hingga bulan Oktober 1856, Belanda belum berhasil menangkap Radin Inten II.

Belanda tak kehabisan akal. Sama seperti saat meredam perlawanan yang lain, Belanda selalu menggunakan cara licik dengan menghasut salah seorang prajurit.

Siasat licik itu membuahkan hasil. Belanda kemudian mendapat informasi bahwa Radin Inten II ada di bagian utara Lampung, menyeberangi Way Seputih.

Baca juga: 7 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Indonesia, Ada UII dan UIN Lampung

Maka Belanda mengirim pasukan untuk memotong jalan Radin Inten II dan pasukannya. Hingga akhirnya Belanda dapat menemukan tempat persembunyian Radin Inten II.

Radin Inten II sedang menyantap makanan saat Belanda menyergap. Radin Inten II yang tidak siap berusaha melawan satu per satu pasukan Belanda.

Namun banyaknya jumlah yang harus dilawan membuat pertahanan Radin Inten II melemah.
Radin Inten II dikeroyok hingga gugur dengan luka dan lumuran darah memenuhi tubuhnya. Dia gugur pada usia 22 tahun.

Radin Inten II dimakamkan di Desa Gedung Harta. Daerah ini dikenal dengan nama Benteng Cempaka, berjarak 18 kilometer dari Kota Kalianda.

Perjuangan Radin Inten II melawan Belanda sangat membekas di hati masyarakat Lampung. 

Terlebih, pada tahun 1986, pemerintah Republik Indonesia menetapkan Radin Inten II sebagai pahlawan nasional dengan SK No. 082 tanggal 23 Oktober 1986.

Saat ini, nama Radin Inten diabadikan menjadi nama beberapa di Lampung, seperti Bandara hingga Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Inten Lampung.

Sumber:
Kompas.com; Malahayati.ac.id; Dinaspariwisata.lampungprov.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com