KOMPAS.com - Yohanes Suryono (51), seorang dukun pengganda uang asal Kota Banjar ditangkap oleh Satreskrim Polres Garut.
Ia ditangkap karena melakukan ritual penggandaan uang di Pantai Santolo, Kecamatan Cikilet, Kabupaten Garut yang menewaskan 2 warga Tarogong Kidul.
Sementara satu korban lainnya dalam kondisi kritis.
Oleh Yohanes, para korban diminta melakukan ritual untuk habiskan 1,5 kilogram daging kambing yang telah dicampur racun tikus.
Baca juga: Dukun Sajikan 1,5 Kilogram Daging Kambing Beracun Saat Ritual, 2 Orang Tewas, Ini Motifnya
Dikutip dari Tribunnews.com, Yonanes bercerita sudah setahun ini melakukan praktik penggandaan uang.
Untuk mengelabui korban, ia membuat tempat penggandaan uang dari sebuah kardus bekas yang dimodifikasi menggunakan benang dan dibuat seperti jaring laba-laba.
"Kardus dikasih benang, dibuat seperti jaring laba-laba di atas (kardus), udah gitu uang ditumpuk di atasnya, kalau dalamnya itu kosong," katanya saat diwawancara, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Jalani Rekonstruksi Pembunuhan, Dukun Pengganda Uang Magelang Peragakan 47 Adegan
Dengan menumpuk uang di atas jaring, maka uang di dalam kardus terlihat banyak.
Uang tersebut didapatkan Yohanes dari para korban sebagai salah satu syarat untuk menggandakan uang.
"Disimpan uang selembar-selembar jadi kelihatannya banyak, kayak penuh. Itu uang punya mereka yang sudah saya tukarkan di pom bensin," ungkap dia.
Uang hasil menipu itu lalu digunakan pelaku untuk membiayai kebutuhan keluarganya dan juga dipakai untuk bertani.
"Selama tahun 2021 ini, uanganya untuk hidup dan untuk tani," ungkap dia.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 4 Orang di Magelang Jalani Tes Kejiwaan
Para korban yang kecewa mendatangi rumah Yohanes dan memaki-maki anak Yohanes dengan kata-kata kasar.
Korban juga menyebut jika Yohanes adalah pembohong. Ternyata tindakan korban membua Yohanes sakit hati.