AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, akhirnya membuka kembali akses jalan yang mereka blokade selama tiga hari pada Jumat (10/12/2021) sore.
Dengan pembukaan blokade itu, akses jalan yang menghubungkan empat kecamatan dengan Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, akan kembali normal.
Sebelumnya ada empat kecamatan, yakni Tehoru, Teluti, Siwawalalat, dan Werinama, yang lumpuh akibat blokade jalan tersebut.
“Hari ini semua blokade jalan telah dibuka kembali. Ada lima titik blokade yang dibuka,” kata tokoh masyarakat Tamilow, Epen Selano, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat.
Baca juga: Kapolda Maluku Perintahkan Tangkap Warga Tamilow yang Blokade Jalan
Pembukaan blokade jalan di lima lokasi di desa tersebut dilakukan warga dengan memecah bongkahan campuran semen dan pasir yang membentang di atas jalan.
Menurut Epen, pembukaan blokade jalan di desa tersebut dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan terhadap warga lainnya yang merasa dirugikan.
“Ada pertimbangan kemanusiaan yang membuat kita membuka blokade jalan. Karena sudah tiga hari akses dari dan menuju empat kecamatan lumpuh,” katanya.
Selain pertimbangan kemanusiaan, Epen mengaku warga Tamilow juga membuka blokade jalan dengan sejumlah syarat.
Pertama, warga Tamilow menuntut agar penyidikan kasus pembakaran kantor desa Tamilow dihentikan.
“Hasil keputusan rapat masyarakat Tamilow, harus cabut tuntutan atau laporan pembakaran kantor desa,” katanya.
Baca juga: Kapolda Maluku Sebut Pengerahan Personel Saat Penangkapan 11 Warga Desa Tamilow Sesuai Prosedur