Selanjutnya, warga Tamilow juga menuntut agar pemerintah dapat membangun pos TNI di perbatasan Desa Sepa dan Dusun Rohua untuk menjamin keamanan masyarakat Tamilow yang akan melintas ke Masohi.
“Kami minta agar ada pos TNI di perbatasan Desa Sepa dan Dusun Rohua, ini untuk menjamin keamanan kami warga Tamilow,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui, saat ini proses pembukaan blokade jalan di Desa Tamilow masih terus berlangsung.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 9 Desember 2021
“Sekarang masih terus berlangsung pembukaan blokade, jadi saya tidak bisa bilang apakah sudah terbuka semua atau belum,” ujarnya.
Ia mengaku, pagi tadi Dandim, Kabag Ops Polres Maluku Tengah, dan Kejari Masohi telah mendatangi warga Tamilow untuk bernegosiasi guna membuka jalan tersebut.
“Memang tadi Pak Dandim, Kabag Ops, dan Kejari ada ke sana untuk negosiasi dan sampai sore ini pembukaan blokade masih dilakukan,” katanya.
Warga Tamilow memblokade ruas jalan di desa tersebut pasca-bentrok antara polisi dan warga pada Selasa (7/12/2021).
Dalam bentrokan itu, 18 warga mengalami luka-luka karena tertembak peluru karet. Sedangkan dari pihak kepolisian sebanyak tujuh orang terluka. Empat kendaraan polisi juga mengalami kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.