GRESIK, KOMPAS.com - Belajar dengan kondisi sekolah terendam air banjir sudah kerap dialami oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 99 Gresik yang berada di Desa Delik Sumber, Kecamatan Benjeng.
Selama satu tahun mulai Januari 2021 hingga Desember 2021, sekolah tersebut sudah tiga kali terdampak banjir.
Bahkan ketinggian air bisa mencapai mata kaki.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, RSUD Gresik Siapkan 300 Tempat Tidur hingga IGD Khusus
Pantauan Kompas.com, pada Rabu (1/12/2021) banjir juga menggenangi SDN 99 Gresik.
Revalina Maya Candra Safitri yang duduk di bangku kelas 6 SD mengatakan, air bah mulai menggenangi sekolah mereka sejak pagi.
Revalina mengatakan, kondisi itu sudah biasa mereka alami ketika musim hujan.
"Saya tadi sebelum masuk pukul 07.30 WIB, sudah banjir. Tapi hanya di halaman, air enggak sampai masuk kelas," ujar Aca, sapaan Revalina Maya Candra Safitri, saat ditemui awak media, Rabu.
Baca juga: Dua Siswi SD di Gresik Ciptakan Oksibraille, Alat Deteksi Kadar Oksigen bagi Tunanetra
Aca menjelaskan, banjir sebelumnya juga sempat menggenangi sekolahnya. Bahkan kondisinya jauh lebih parah.
"Setiap musim penghujan tiba juga begini (tergenang air). Kemarin sebelumnya itu malah sampai menggenangi kelas, hingga (setinggi) mata kaki," ucap Aca.
Baca juga: Sempat Kritis karena Dianiaya Pelaku, Kondisi Anak Korban Pembunuhan di Gresik Mulai Stabil
Balqis Faizah Caecar atau yang biasa dipanggil Wina menambahkan, air yang menggenangi sekolahnya kali ini tidak separah sebelumnya.
Menurutnya, sekolahnya pernah diliburkan lantaran terendam banjir.
"Sempat diliburkan, ketika air surut baru kembali masuk sekolah. Sempat libur dua hari," kata Wina.
Siswa kelas 6 SDN 99 Gresik Yogandra Rasya menambahkan, biasanya pihak sekolah mengambil kebijakan meliburkan proses belajar mengajar sesuai tingkat keparahan kondisi.
"Selama tidak parah dan belum masuk kelas ya tidak diliburkan. Tergantung ketinggian genangan dan surutnya air," tutur Yoga.
Baca juga: Sejoli Tepergok Curi Motor di Gresik, Pelaku Pria Kabur Tinggalkan Pasangannya
Camat Benjeng Suryo Wibowo tidak menampik bahwa Desa Delik Sumber merupakan salah satu daerah langganan banjir tahunan akibat air luapan Kali Lamong.
Di Kecamatan Benjeng sendiri, ada delapan desa yang biasanya menjadi langganan kebanjiran air luapan Kali Lamong saat musim hujan tiba.
"Kalau pintu masuknya itu biasanya di Desa Sedapur Klagen, baru kemudian ke Desa Delik Sumber, yang selanjutnya ke desa-desa lain. Total ada delapan desa yang biasa jadi langganan banjir. Meski di Desa Delik Sumber saat ini, itu air hanya sekadar lewat dan akan cepat surut," kata Suryo.
Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengatakan, pihaknya bakal terus mengupayakan solusi untuk mengurangi dampak di desa yang biasa tergenang air.
Desa tersebut antara lain Desa Sedapur Klagen dan Delik Sumber.
"Mewakili pemerintah, kami akan terus berupaya agar dampak luapan Kali Lamong dapat teratasi, minimal menguranginya. Saya mohon maaf kepada warga, bila sampai saat ini masih merasakan musibah banjir akibat luapan Kali Lamong," tutur Abdul Qodir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.