Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pamong Desa dan 8 Pegawai BUMN di Kabupaten Blitar Diduga Ikut Terima Bansos

Kompas.com - 01/12/2021, 05:05 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kabupaten Blitar mengungkap adanya empat orang perangkat desa dan delapan pegawai BUMN yang turut menerima bantuan sosial (bansos) selama pandemi Covid-19.

Plt Kepala Dinas Sosial Tuti Komaryati mengatakan 12 orang tersebut merupakan bagian dari 200 daftar nama penerima bantuan sosial yang diserahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diverifikasi terkait kelayakannya sebagai penerima bansos.

"Mereka ini adalah penerima bansos PKH (program keluarga harapan) yang bukan ASN (aparatur sipil negara)," ujar Tuti kepada Kompas.com, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: 16 ASN dan 2 Anggota TNI di Kabupaten Blitar Diduga Terima Bansos

Terima data dari BPK

Menurut Tuti, pihaknya telah menerima data dari BPK mengenai 200 nama penerima bansos yang diduga merupakan ASN atau pensiunan ASN.

Setelah dilakukan verifikasi, ujarnya, ditemukan 16 ASN dan 2 anggota TNI, sedangkan sisanya sebanyak 182 bukan ASN. 

Di antara 182 nama tersebut, ujarnya, terdapat 4 pamong desa dan 8 pegawai BUMN.

Empat perangkat desa itu terdiri dari satu kepala urusan dan tiga kepala dusun.

Sementara delapan pegawai BUMN, tambah Tuti, terdiri dari 4 karyawan, 2 pelaksana dan 2 mandor.

Baca juga: Rumah Sakit di Blitar Laporkan Peningkatan Kasus Gigitan Ular Berbisa Selama November

Belum ambil langkah

Tuti mengatakan, pihaknya belum dapat memutuskan apakah akan mengeluarkan 12 nama tersebut dari daftar penerima bansos dan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), meskipun mungkin mereka memenuhi kriteria sebagai penerima bansos.

Tuti juga menyoroti hasil verifikasi yang menunjukkan adanya delapan guru yang sudah lolos sertifikasi turut menerima bansos PKH.

"Sampai sekarang kan belum ada petunjuk yang jelas terhadap hasil verifikasi data BPK ini," kata Tuti.

Baca juga: Seorang Pria di Blitar Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Korban Diduga Depresi

 

Pengecekan lapangan dan verifikasi ulang

Tuti mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengecekan di lapangan terkait kondisi riil dari nama-nama yang ada dalam daftar penerima bansos itu.

Tuti juga mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi ulang terhadap daftar penerima sejumlah bentuk paket bansos lainnya seperti bantuan tunai (BST).

Diberitakan sebelumnya, hasil verifikasi terhadap 200 nama penerima bansos yang diberikan BPK menunjukkan adanya 16 ASN dan 2 anggota TNI turut menerima bansos pangan (BPNT) dan bansos PKH.

Di antara mereka, berdasarkan catatan Dinas Sosial, terdapat 4 ASN yang belum pernah mengambil bantuan meskipun tercatat sebagai penerima.

Isu ini mencuat setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini baru-baru ini menyebutkan adanya puluhan ribu ASN dan pensiunan ASN di seluruh Indonesia yang diduga turut menerima bansos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com