Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wayang Krucil di Magetan, Berusia 400 Tahun, Hanya Dipentaskan oleh Dalang Terpilih

Kompas.com - 30/11/2021, 12:09 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Dimainkan oleh orang terpilih

Sugeng Hariyanto mengaku tidak ada pakem tertentu untuk memainkan wayang krucil, baik cerita maupun lagu.

Kakeknya yang merupakan keturunan terakhir sebagai dalang wayang krucil berpesan, siapa pun akan bisa memainkan cerita wayang krucil hanya jika dibutuhkan untuk memainkan wayang tersebut.

Kebisaan kakeknya mementaskan wayang krucil disebut seperti panggilan jiwa.

”Kakek saya bilang, memainkan wayang krucil seperti menunggu 'wahyu' atau anugerah, karena tiba masanya orang yang harus mementaskan wayang itu, dia akan bisa tanpa belajar. Dari 7 keturunan simbah saya, semua seperti itu,” ucapnya.

Baca juga: Viral, Video Warga Sweeping Pemotor Knalpot Brong di Magetan, Polisi Bakal Gelar Patroli

Terakhir dipentaskan 30-an tahun lalu

Wayang krucil terakhir dipentaskan pada tahun 1986 atau sekitar 30-an tahun lalu.

Wayang itu konon hanya ditampilkan disaat saat tertentu atas permintaan seseorang yang mempunyai nazar atau cita-cita yang telah terlaksana.

Saat itu dirinya yang masih kecil juga ikut menabuh gamelan.

Sejak saat terakhir itu hingga kini, wayang krucil tidak pernah dipentaskan lagi.

Apalagi sang kakek kemudian meninggal beberapa tahun lalu.

Praktis puluhan wayang dan gamelan yang tersimpan di rumah neneknya tersebut tak lagi bisa dinikmati penonton.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Jalur Perbatasan di Magetan Akan Ditutup

Tak bisa berbuat banyak

Adanya pesan dari kakeknya terkait dalang wayang krucil adalah dalang yang telah tepilih untuk mementaskan wayang tersebut, membuat Sugeng Hariyanto selaku salah satu generasi penerus tak bisa berbuat banyak

Apalagi kisah yang ditampilkan merupakan kisah yang tidak pernah dibukukan atau didokumentasikan.

“Kita tidak tahu seperti apa dalang terpilih untuk memainkan. Kakek saya bilang jika tidak terpilih bisa mempengaruhi usia orang yang mementaskan wayang krucil,” katanya.

Saat ini, peralatan seperti gong, kendang serta lainnya sudah mulai rusak.

Minimnya kepedulian masyarakat akan keberlangsungan wayang krucil turut membuat kebudayaan langka tersebut mulai dilupakan.

Saat ini Sugeng Hariyanto hanya bisa merawat peninggalan wayang yang diperkirakan telah berusia 400 tahun tersebut.

Baca juga: Target Turun ke Level 1, Pemkab Magetan Evaluasi Pelaksanaan Vaksin hingga Tingkat RT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com