Sugeng Hariyanto mengaku tidak ada pakem tertentu untuk memainkan wayang krucil, baik cerita maupun lagu.
Kakeknya yang merupakan keturunan terakhir sebagai dalang wayang krucil berpesan, siapa pun akan bisa memainkan cerita wayang krucil hanya jika dibutuhkan untuk memainkan wayang tersebut.
Kebisaan kakeknya mementaskan wayang krucil disebut seperti panggilan jiwa.
”Kakek saya bilang, memainkan wayang krucil seperti menunggu 'wahyu' atau anugerah, karena tiba masanya orang yang harus mementaskan wayang itu, dia akan bisa tanpa belajar. Dari 7 keturunan simbah saya, semua seperti itu,” ucapnya.
Baca juga: Viral, Video Warga Sweeping Pemotor Knalpot Brong di Magetan, Polisi Bakal Gelar Patroli
Wayang krucil terakhir dipentaskan pada tahun 1986 atau sekitar 30-an tahun lalu.
Wayang itu konon hanya ditampilkan disaat saat tertentu atas permintaan seseorang yang mempunyai nazar atau cita-cita yang telah terlaksana.
Saat itu dirinya yang masih kecil juga ikut menabuh gamelan.
Sejak saat terakhir itu hingga kini, wayang krucil tidak pernah dipentaskan lagi.
Apalagi sang kakek kemudian meninggal beberapa tahun lalu.
Praktis puluhan wayang dan gamelan yang tersimpan di rumah neneknya tersebut tak lagi bisa dinikmati penonton.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Jalur Perbatasan di Magetan Akan Ditutup
Adanya pesan dari kakeknya terkait dalang wayang krucil adalah dalang yang telah tepilih untuk mementaskan wayang tersebut, membuat Sugeng Hariyanto selaku salah satu generasi penerus tak bisa berbuat banyak
Apalagi kisah yang ditampilkan merupakan kisah yang tidak pernah dibukukan atau didokumentasikan.
“Kita tidak tahu seperti apa dalang terpilih untuk memainkan. Kakek saya bilang jika tidak terpilih bisa mempengaruhi usia orang yang mementaskan wayang krucil,” katanya.
Saat ini, peralatan seperti gong, kendang serta lainnya sudah mulai rusak.
Minimnya kepedulian masyarakat akan keberlangsungan wayang krucil turut membuat kebudayaan langka tersebut mulai dilupakan.
Saat ini Sugeng Hariyanto hanya bisa merawat peninggalan wayang yang diperkirakan telah berusia 400 tahun tersebut.
Baca juga: Target Turun ke Level 1, Pemkab Magetan Evaluasi Pelaksanaan Vaksin hingga Tingkat RT