BIMA, KOMPAS.com- Sebanyak sembilan Kelurahan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, diterjang banjir bandang pada Minggu (28/11/2021) siang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Jainab mengatakan, banjir bandang terjadi akibat meluapnya sungai-sungai yang membelah wilayah setempat menyusul hujan deras sekitar pukul 13.30 WITA.
Akibatnya, sebagian wilayah di Kota Bima terendam banjir dengan ketinggian hingga 1 meter.
"Terjadi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat sejak pukul 11.46 WITA, menyebabkan aliran sungai meluap lalu banjir pun terjadi lebih kurang dari 1 meter. Dampak dari banjir bandang ini ada banyak rumah warga terendam," kata Jainab saat dihubungi Kompas.com, Minggu sore.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 9 Desa di Garut, Ratusan Rumah Rusak dan 5 Jembatan Putus
Kesembilan kelurahan yang dilanda banjir bandang meliputi Kelurahan Penaraga, Lewirato, Penatoi, Jatibaru, Jatiwangi, Santi, Nae, Sarae dan Melayu.
"Di sembilan titik ini bahkan menjadi langganan banjir ketika musim hujan," ujarnya.
Hingga Minggu sore, petugas gabungan masih membantu warga yang terdampak.
Meski demikian, kata Jainab, sejauh ini belum ditemukan korban jiwa maupun kerugian material akibat bencana tersebut.
"Untuk kerugian akibat banjir bandang ini belum diketahui. Saat ini personel semua masi di lokasi melakukan pendataan terhadap warga," jelasnya.
Baca juga: Banjir Bandang di Garut, 2 Rumah dan Mobil Terseret Arus
Berdasarkan laporan hasil kaji cepat tim BPBD Kota Bima, banjir tersebut sudah berangsur surut.
Namun tim evakuasi masih disiagakan di lapangan dan meminta masyarakat tetap waspada karena hujan masih berlangsung dengan intensitas kecil.
"Tim beserta relawan masih disiagakan, mengingat hujan masih berlangsung dengan intensitas kecil. Kami mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada," tutur Jainab.