Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Penganiayaan Siswa SMK Penerbangan Batam, Puluhan Orangtua Malah Dukung Sekolah

Kompas.com - 24/11/2021, 21:24 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Puluhan orangtua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Penerbangan Nusantara (SPN) Dirgantara Batam, menyatakan dukungan terhadap yayasan dan para guru di sekolah yang saat ini tengah tersandung kasus dugaan kekerasan terhadap siswanya.

Dalam aksi dukungan yang berlangsung di depan Rumah Sakit Graha Hermine, Batuaji, Batam, Rabu (24/11/2021), para orangtua juga menyatakan kekecewaan mereka terhadap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Batam.

Baca juga: 9 Saksi Diperiksa Terkait Kasus SPN Dirgantara Batam Penjarakan dan Aniaya Siswanya

Pantauan di lokasi, para orangtua siswa yang hadir membawa karton bertuliskan dukungan terhadap para guru di SPN Dirgantara Batam.

Baca juga: Sejumlah Siswa Sekolah Penerbangan Mengaku Diborgol, Dirantai, hingga Dianiaya, KPPAD Batam: Sudah Terjadi dari 2017

"Kami kecewa dengan KPAI dan KPPAD Batam yang terlalu mendiskreditkan SPN Dirgantara sebagai sekolah yang penuh tindakan kekerasan," kata salah satu orangtua siswa, Sapri Gunawan, saat ditemui di lokasi, Rabu.

Sapri mengatakan, aksi mereka merupakan kemauan sendiri. Sebab, para orangtua mengaku merasakan dampak baik dari pendidikan yang diterapkan SPN Dirgantara Batam.

Menurutnya, lima siswa yang melaporkan dugaan kekerasan di SPN Dirgantara Batam tidak bisa mewakili sepenuhnya kondisi di sekolah tersebut.

"Untuk KPAI, jangan mendiskreditkan sekolah. Lihat dulu fungsinya seperti apa. Kalau ada tikus di lumbung padi, apa yang diberantas? Tikusnya atau lumbung padinya?" ucap Sapri.

"Yang merasakan dampak positif dari pendidikan di sekolah itu ya kami ini para orangtua dan jumlahnya lebih banyak. Dugaan kekerasan itu tidak masuk akal. Kami masih berharap dan percaya pada yayasan bahwa sekolah itu masih berada pada jalurnya," ujar Sapri menambahkan.

Hal senada disampaikan orangtua siswa lain, Pangihutan. Dia mengaku melihat sendiri anaknya aman selama bersekolah di sana.

"Kami tahu pendidikan di SPN Dirgantara Batam itu berbeda. Para siswa dipersiapkan menjadi orang yang tangguh, visioner, dan bisa berguna bagi bangsa," kata Pangihutan.

Menurutnya, pendidikan yang berbeda itulah yang akan membentuk anaknya menjadi disiplin dan memiliki karakter yang kuat.

Dia dan beberapa wali murid lainnya pun mendukung SPN Dirgantara Batam untuk tetap maju dan meneruskan kegiatan belajar mengajar. 

"Apa yang saya katakan sudah saya lihat langsung. Anak saya ini sebelumnya bukan anak yang baik, tetapi setelah sekolah di sana perubahannya luar biasa. Dulu bandel, sekarang tunduk sama perintah orangtuanya," terang Pangihutan.

Untuk itu Pangihutan memohon ke instansi terkait agar persoalan yang terjadi di SPN Dirgantara Batam dapat diselesaikan dengan baik.

"Selain itu, nama baik SPN Dirgantara Batam juga harus dikembalikan sebagai institusi pendidikan," ujar Pangihutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com