Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Aru Diduga Ditodong Pakai Pistol oleh Oknum TNI AL, Danlantamal: Tidak Benar

Kompas.com - 19/11/2021, 17:15 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Dua warga adat Desa Marafenfen, Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Aru, Maluku diduga menjadi korban intimidasi oknum TNI AL.

Dua warga adat yang diduga menjadi korban intimidasi itu yakni M dan ND.

Keduanya disebut ditodong dengan pistol saat mengendarai sepeda motor di Dobo pada malam hari.

Baca juga: Kasus Sengketa Lahan di Aru, Hakim PN Dobo Akan Dilaporkan ke Mahkamah Agung

Menurut kuasa hukum masyarakat adat Desa Marafenfen, Semual Waileruny, kedua warga yang berstatus sebagai mahasiswa itu sempat dibawa sejumlah oknum TNI AL setelah ditodong dengan pistol. Namun mereka berhasil lolos.

“Itu betul (todong) dan saya sampaikan itu juga di pengadilan kemarin. Saya sudah sampaikan ke AL bahwa jangan kira kejahatan itu tidak diketahui oleh umum karena kita juga punya jaringan untuk mengungkapkannya,” ujar Semuel kepada wartawan, Jumat (19/11/2021).

Semual mengaku, dua korban yang diduga diintimidasi itu telah membeberkan insiden yang menimpa mereka.

Baca juga: Danlantamal soal Sengketa Lahan di Aru: Tak Ada Intervensi

Dari hasil pengakuan kedua korban, aksi penodongan itu terjadi sekitar sebulan lalu saat kasus sengketa lahan tengah berproses di pengadilan Negeri Dobo.

“Penodongan Itu kejadiannya sebelum kesimpulan diajukan, sekitar bulan kemarin,” ujarnya.

Baca juga: Negosiasi Buntu, Kantor Bupati dan DPRD Aru Masih Disegel Warga

 

Menurut Semuel, dua warga yang diduga diintimidasi itu mengetahui secara jelas siapa pelaku intimidasi, karena mereka sudah sering melihat para pelaku.

“Seiring bakudapa (ketemu) juga jadi sangat tahu, itu oknum TNI AL,” ujarnya.

Semuel tidak menjelaskan penyebab kedua warga itu mendapat intimidasi.

Namun ia mengaku kedua warga yang berstatus mahasiswa itu kerap terlibat dalam aksi advokasi terhadap hak-hak masyarakat adat termasuk masalah sengketa lahan dengan TNI AL.

“Keduanya (korban) ini mahasiswa yang terus menerus menyuarakan ini (mereka juga) sering orasi untuk masalah ini. Iya dikejar lalu paksa naik motor untuk paksa ke markas ke TNI AL tapi ada yang lari, itu bentuk intimidasi,” ungkapnya.

Terkait pengakuan itu, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina dengan tegas membantah kalau anak buahnya telah menodongkan pistol ke warga adat di Aru.

“Tidak ada, tidak benar itu,” tegasnya.

Baca juga: Kasus Sengketa Lahan di Aru, Hakim PN Dobo Akan Dilaporkan ke Mahkamah Agung

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga adat dari Desa Marafenfen, Kecamatan Aru Selatan menggelar aksi protes terhadap putusan pengadilan Negeri Dobo yang memenangkan TNI AL atas kasus sengketa lahan seluas 689 hektar.

Aksi yang berujung bentrok itu berlangsung depan Kantor Pengadilan Negeri Dobo pada, Rabu (17/11/2021).

Usai aksi protes itu, warga kemudian menyegel bandara Rargwamar, Pelabuhan Yos Sudarso serta sejumlah kantor pemerintahan seperti kantor Bupati dan DPRD.

Adapun untuk penyegelan pelabuhan dan bandara telah dibuka kemarin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com